DENPASAR – Motif pembunuhan sales promotion girl (SPG) cantik Ni Putu Yuniawati, 37, oleh pelaku yang mengaku dirinya sebagai gigolo, Bagus Putu Wijaya alias Gus Tu hingga kini masih misterius.
Meski setelah ditangkap di Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (8/8) pukul 21.30 lalu, kepada polisi, pria asal desa Sinabun, Kecamatan Sawan,
Buleleng ini mengaku nekat membunuh korban karena diejek lantaran tidak memberikan kepuasan saat di ranjang, suami korban, Nyoman Sugita, tidak percaya begitu saja.
Sugita meminta penyidik Polresta Denpasar agar mengusut motif di balik aksi pembunuhan terhadap sang istri. Sugita meyakini pelaku pembunuhan mempunyai motif lain saat menghabisi sang istri.
“Saya hidup 18 tahun dengan istri saya. Saya tahu benar iatri saya. Seratus persen saya tidak yakin itu motifnya. Pasti ada motif lain,” kata Sugita saat dihubungi Jawa Pos Radar Bali, Rabu (14/8) siang.
Menurut pria 40 tahun tersebut, dirinnya mengetahui betul bagaimana kepribadian sang istri. Jika motifnya adalah bahwa pelaku nekat menghabisi istrinya karena korban
mengejek pelaku lantaran tidak puas di ranjang, Sugita meyakini bahwa ada motif lainnya yang harusnya diusut lebih dalam oleh pihak penyidik.
“Makanya saya minta penyidik untuk usut tuntas. Saya tahu persis istri saya. Saya baca beritanya (motif pelaku) dan saya langsung mendatangi penyidik dan bilang ke penyidiknya agar diusut. Bukan itu motifnya,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, wanita asal banjar Kaja Serangan, Denpasar ini ditemukan tewas dengan kondisi mulut disumbat handuk
di Penginapan Teduh Ayu 2 Kamar No.8 Jalan Kebo Iwa Utara Padangsambian Kaja, Denpasar Barat, pada Senin (5/7) sekitar pukul 21.30.
Mulut korban juga ditemukan mengeluarkan darah. Ditemui di lokasi kejadian, seorang saksi bernama Kadek Yuliani
yang merupakan karyawan penginapan mengatakan bahwa sebelum ditemukan tewas, korban masuk ke dalam kamar nomor delapan dengan seorang pria.
Keduanya datang sekitar pukul 18.00. Setelah memesan kamar, keduanya langsung masuk ke dalam kamar lalu menguncinya dari dalam.
Setelah beberapa saat, pria teman korban keluar dari kamar sendirian. Sekitar pukul 21.30 Wita, karena penasaran,
karyawan penginapan mengecek ke kamar nomor delapan dan menemukan korban tewas dengan kondisi mulut dibekap handuk.
“Pria itu keluar sendiri membawa mobil Avansa warna silver,” terang Kadek Yuliani saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (6/8) sore.
Namun sayangnya, para saksi yang berada di lokasi kejadian tidak memperhatikan secara jelas nomor polisi mobil yang dikendarai oleh teman pria korban yang diduga sebagai pelaku tersebut.
Namun, ciri-ciri pria tersebut berperawakan kurus, menggunakan sandal dan baju kaos abu-abu, celana kain dan lengan kanan penuh tato. Selain itu, di pintu kanan belakang mobilnya juga tertempel stiker Transformers.