29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:25 AM WIB

Proyek Pagar Pengaman di Devil’s Tear Batal, Dispar Ungkap Fakta Ini…

SEMARAPURA – Objek wisata Tebing Devil’s Tear merupakan objek wisata paling banyak dikunjungi wisatawan saat berkunjung ke Kecamatan Nusa Penida.

Memiliki pemandangan yang indah dengan deburan ombak yang menawan, membuat wisatawan kerap mengenyampingkan keselamatan demi bisa berfoto dengan latar ombak yang besar.

Tidak heran jika sejumlah wisatawan dilaporkan terjatuh ke laut, bahkan ada yang akhirnya ditemukan dengan kondisi telah meninggal dunia.

Pemkab Klungkung akhirnya berencana untuk membangun pagar pengaman di objek wisata tersebut tahun ini. Hanya saja di tengah jalan rencana tersebut dibatalkan.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung I Nengah Sukasta membenarkan pembatalan pembangunan pagar pengaman di objek wisata.

Menurutnya, untuk menekan terjadinya peristiwa wisatawan jatuh ke laut saat berwisata dan mengambil foto dengan latar tebing serta ombak di Devil’s Tear,

Dinas Pariwisata Klungkung telah menganggarkan dana APBD Klungkung 2019 sebesar Rp 60 juta untuk pembuatan pagar pengaman sepanjang 50 meter di kawasan tersebut.

“Sementara pembangunan pagar pengaman yang rencananya dilakukan Asita di kawasan tersebut sampai saat ini belum ada kepastian,” katanya.

Hanya saja setelah melakukan komunikasi dengan tokoh masyarakat dan pelaku wisata di wilayah tersebut, dana sebesar Rp 60 juta untuk pembuatan pagar pengamanan sepanjang 50 meter di kawasan itu dirasakan tidak bagus dan kurang efektif.

Itu lantaran hanya sebagian kecil kawasan Devil’s Tear yang terlindungi. Atas usulan itu, akhirnya rencana pembangunan pagar pengaman di objek wisata Devil’s Tear batal direalisasikan tahun 2019.

Dan tahun ini diputuskan untuk pembuatan perencanaan pembangunan pagar pengaman secara menyeluruh.

“Karena 50 meter itu dirasakan nanggung. Jadi diminta untuk dibuatkan pagar pengaman secara menyeluruh. Untuk tahun ini akan dibuatkan

 perencanaannya terlebih dahulu. Kalau pemagaran menyeluruh, itu kira-kira sekitar 350-400 meter. Materialnya masih sama seperti rencana sebelumnya, yakni berbahan kayu dan tali tambang agar terlihat natural,” terangnya.

 

SEMARAPURA – Objek wisata Tebing Devil’s Tear merupakan objek wisata paling banyak dikunjungi wisatawan saat berkunjung ke Kecamatan Nusa Penida.

Memiliki pemandangan yang indah dengan deburan ombak yang menawan, membuat wisatawan kerap mengenyampingkan keselamatan demi bisa berfoto dengan latar ombak yang besar.

Tidak heran jika sejumlah wisatawan dilaporkan terjatuh ke laut, bahkan ada yang akhirnya ditemukan dengan kondisi telah meninggal dunia.

Pemkab Klungkung akhirnya berencana untuk membangun pagar pengaman di objek wisata tersebut tahun ini. Hanya saja di tengah jalan rencana tersebut dibatalkan.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung I Nengah Sukasta membenarkan pembatalan pembangunan pagar pengaman di objek wisata.

Menurutnya, untuk menekan terjadinya peristiwa wisatawan jatuh ke laut saat berwisata dan mengambil foto dengan latar tebing serta ombak di Devil’s Tear,

Dinas Pariwisata Klungkung telah menganggarkan dana APBD Klungkung 2019 sebesar Rp 60 juta untuk pembuatan pagar pengaman sepanjang 50 meter di kawasan tersebut.

“Sementara pembangunan pagar pengaman yang rencananya dilakukan Asita di kawasan tersebut sampai saat ini belum ada kepastian,” katanya.

Hanya saja setelah melakukan komunikasi dengan tokoh masyarakat dan pelaku wisata di wilayah tersebut, dana sebesar Rp 60 juta untuk pembuatan pagar pengamanan sepanjang 50 meter di kawasan itu dirasakan tidak bagus dan kurang efektif.

Itu lantaran hanya sebagian kecil kawasan Devil’s Tear yang terlindungi. Atas usulan itu, akhirnya rencana pembangunan pagar pengaman di objek wisata Devil’s Tear batal direalisasikan tahun 2019.

Dan tahun ini diputuskan untuk pembuatan perencanaan pembangunan pagar pengaman secara menyeluruh.

“Karena 50 meter itu dirasakan nanggung. Jadi diminta untuk dibuatkan pagar pengaman secara menyeluruh. Untuk tahun ini akan dibuatkan

 perencanaannya terlebih dahulu. Kalau pemagaran menyeluruh, itu kira-kira sekitar 350-400 meter. Materialnya masih sama seperti rencana sebelumnya, yakni berbahan kayu dan tali tambang agar terlihat natural,” terangnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/