RadarBali.com – Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Klungkung I Putu Widiada menjelaskan, Kabupaten Klungkung siap menampung sebanyak 15 ribu orang pengungsi dari Kabupaten Karangasem sesuai jumlah pengungsi yang diprediksi.
Balai Budaya Ida I Dewa Agung Istri Kanya yang dijadikan Posko I bisa menampung 600 orang pengungsi, dan GOR Swecapura sebagai Posko II bisa menampung sebanyak 1.500 pengungsi.
Setiap tenda pengungsian dapat menampung sebanyak 30 – 40 orang pengungsi. “BPBD Karangasem meminta untuk persiapan 15 ribu orang yang akan datang dari Desa Sebudi, Desa Besakih, dan Pesangkan. Dan kami sudah siap untuk menampung 15 ribu orang karena kami sudah mohon kepada perbekel untuk menyiapkan bale banjar dan wantilan,” terang Widiada.
Terkait dengan jumlah pengungsi per 18.30 di GOR Swecapura mencapai 105 KK atau sebanyak 404 jiwa. Dua di antara pengungsi terpaksa dilarikan ke RSUD Klungkung. Penyebabnya karena sesak napas dan ada riwayat sakit jantung, dan juga karena mengalami lumpuh.
Warga yang melakukan pengungsian secara mandiri ke Klungkung hingga pukul 14.00 mencapai 14 KK atau sebanyak 51 jiwa.
“Yang mengungsi secara pribadi ada yang mengungsi ke Desa Akah, Desa Negari, Desa Pesinggahan, dan Desa Paksebali,” bebernya.
Terkait dengan pendidikan para peserta didik yang ikut mengungsi, Kepala Dinas Pendidikan Klungkung Dewa Gde Darmawan mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karangasem.
Berdasar koordinasi tersebut, sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Klungkung dan dekat dengan tempat pengungsian akan menampung peserta didik tersebut sebagai siswa titipan.
“Untuk masalah sarana-prasarana, nanti akan kami koordinasikan lebih lanjut dengan pihak sekolah,” katanya.