MANGUPURA – Belakangan ini warga digegerkan kemunculan ikan hiu karang sirip hitam (black tip reef shark) di kawasan pantai Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung.
Kemunculan mamalia tersebut diklaim tidak membahayakan, bahkan bisa menjadi tontonan bagi wisatawan.
Ngurah Tony, pemandu wisata setempat mengakui, fenomena kemunculan hiu itu biasa setiap bulan Juni, Juli dan Agustus.
Biasanya hiu-hiu itu muncul di pinggir pantai mulai dari pukul 11.00 saat air laut mulai pasang. “ Pas airnya naik sekitar pukul 11.00, ikannya mulai datang.
Ada sekitar 50-100 ekor ikan biasanya muncul barengan. Untuk saat ini hiu paling banyak muncul,” terang Ngurah Tony kemarin.
Kepala Divisi Operasional ITDC Nusa Dua, Made Pariwijaya menjelaskan, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihak ITDC selaku pengelola kawasan, rutin pelakukan pengawasan.
Pihaknya juga bekerjasama dengna pihak balawista maupun, dengan tim secutiry untuk memonitor perkembangannya.
Selain itu, juga dengan Nusa Dua Reef Foundatioan untuk melakukan pengawaaan. “Tahun ini kelompoknya (hiu) sangar, banyak. Meski demikian, ini tidak mebahayakan,” ungkapnya.
Sementara Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, I Made Sudarsana tetap mengimbau kepada masyarakat, agar tidak perlu khawatir.
Keberadaan hiu karang ini, tidak membahayakan dan tidak agresif. Bahkan, menurut masyarakat, ini merupakan fenomena alam yang sering terjadi di darah ini.
Berdasar pantauan langsung yang dilakukannya masyarakat, hiu itu lari saat didekati. “Tidak hanya itu, banyak wisatawan yang sedang menikmati pantai, tidak merasa terganggu dan khawatir,” jelasnya.
Imbuhnya, karena hiu itu tidak agresif sehingga ini menunjukkan bahwa tidak membahayakan. Bahkan bisa menjadi satu suguhan yang menarik.
“Memang gerombolan selalu ada disini, namun pergerakannya akan menjauhi manusia. Kami sempat khawatir kalau hiu ini ganas. Untuk itu kami tegaskan, hiu ini tidak berbahaya,” pungkasnya