29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:32 AM WIB

OMG! Emosi Istri Dilarang Jualan, Oknum Ormas Tebas Tukang Parkir

SERIRIT – Masalah sepele kadang bisa berujung petaka. Tidak terima istrinya tidak diberikan lapak untuk berjualan, seorang oknum ormas nekat menebas koordinator parkir di Kelurahan Seririt, Senin (26/8) kemarin.

Pelaku penebasan tersebut adalah Ketut Rakita alias Rakit, 40. Pelaku nekat menebas Ketut Suarjana alias Gelis, 44, yang tinggal masih satu desa, namun beda banjar. 

Menurut informasi, aksi penebasan terjadi di depan Lapangan Umum Seririt sekitar pukul 08.30 kemarin.

Bermula saat Gelis warga Banjar Dinas Tegal Sari, Desa Sulanyah, memeriksa lokasi untuk lapak tempat berjualan menjelang festival budaya Kecamatan Seririt yang akan berlangsung, Rabu (28/8) besok.

Saat dicek lokasi tempat berjualan oleh Gelis, menemukan istri pelaku Rakit sedang berjualan ditempat yang menjadi lokasi lapak yang disasar oleh korban. 

Ditempat itu, korban menanyakan atas izin siapa istri pelaku menggunakan tempat tersebut untuk berjualan. Merasa terindimidasi, istri pelaku lantas pulang mengadu kepada suaminya Rakit.

Akibat pengaduan istrinya, pria yang dikenal menjadi salah satu anggota ormas ternama di Bali kemudian tersulut emosinya dan mendatangi korban sambil membawa celurit. 

Sebelum menebas korban, pelaku sempat bertanya kepada korban siapa yang melarang berjualan istrinya.

“Siapa yang tidak memberikan istri saya jualan ditempat ini,” ujar pelaku kepada korban. Oleh korban dijawab, tidak ada  yang melarang. 

Saking tersulut emosi, celurit yang berada ditangan kanan Rakit langsung dilayangkan kepada korban. Pelaku langsung menebas korban sebanyak 5 kali kearah lengan kiri. 

Beruntung hanya tiga bacokan yang bersarangm sedang dua bacokan lainnya berhasil ditepis korban.

Akibat bacokan pelaku, korban mengalami luka yang cukup serius pada lengan kirinya hingga dilarikan RS Pratama Seririt. 

“Terdapat tiga luka akibat bacokan pada lengan kiri korban dan sudah mendapat perawatan medis di rumah sakit,” jelas Kaposek Seririt Kompol Made Uder. 

Menurut Kompol Uder, pihaknya sudah melakukan tindakan sesuai prosedur usai menerima laporan adanya kekerasan yang dilakukan oleh pelaku Rakit.

“Kami langsung tangkap pelaku karena tidak ada toleransi untuk tindak kekerasan siapa pun pelakunya,” tegas Kompol Uder.

Pihaknya tidak ada toleran bagi pelaku kekerasan. Pihak juga sudah memeriksa dua orang saksi yang dianggap mengetahui kejadian itu.

“Untuk melakukan pengusutan lebih lanjut, dua orang saksi sudah kita periksa dan pelaku sendiri sudah dijebloskan di sel tahanan,” tegasnya. 

Kompol Uder mengaku perselisihan pelaku dan korban yang berujung pada penebasan itu. Hanya gara-gara masalah sepele soal lapak atau lokasi berjualan di luar lapangan umum Seririt.

“Sebenarnya bisa dibicarakan secara baik-baik. Tidak harus emosi seperti itu,” terangnya. Disinggung peristiwa tersebut itu menjelang pelaksanaan festival budaya di Seririt, Kompol Uder,menjamin acara tersebut tidak akan terganggu dengan kasus tersebut.

 “Tidak ada hubungan dengan acara festival budaya. Kami lakukan back up penuh dan menjamin acara tersebut terselenggara dengan aman,” janjinya.

Terkait oknum ormas yang melakukan penebasan atau tidak, dia mengaku tidak ada sangkut pautnya. “Jika sudah memang ada pelaku, ya kami langsung tahan dan tidak ada kompromi,” tandasnya.

SERIRIT – Masalah sepele kadang bisa berujung petaka. Tidak terima istrinya tidak diberikan lapak untuk berjualan, seorang oknum ormas nekat menebas koordinator parkir di Kelurahan Seririt, Senin (26/8) kemarin.

Pelaku penebasan tersebut adalah Ketut Rakita alias Rakit, 40. Pelaku nekat menebas Ketut Suarjana alias Gelis, 44, yang tinggal masih satu desa, namun beda banjar. 

Menurut informasi, aksi penebasan terjadi di depan Lapangan Umum Seririt sekitar pukul 08.30 kemarin.

Bermula saat Gelis warga Banjar Dinas Tegal Sari, Desa Sulanyah, memeriksa lokasi untuk lapak tempat berjualan menjelang festival budaya Kecamatan Seririt yang akan berlangsung, Rabu (28/8) besok.

Saat dicek lokasi tempat berjualan oleh Gelis, menemukan istri pelaku Rakit sedang berjualan ditempat yang menjadi lokasi lapak yang disasar oleh korban. 

Ditempat itu, korban menanyakan atas izin siapa istri pelaku menggunakan tempat tersebut untuk berjualan. Merasa terindimidasi, istri pelaku lantas pulang mengadu kepada suaminya Rakit.

Akibat pengaduan istrinya, pria yang dikenal menjadi salah satu anggota ormas ternama di Bali kemudian tersulut emosinya dan mendatangi korban sambil membawa celurit. 

Sebelum menebas korban, pelaku sempat bertanya kepada korban siapa yang melarang berjualan istrinya.

“Siapa yang tidak memberikan istri saya jualan ditempat ini,” ujar pelaku kepada korban. Oleh korban dijawab, tidak ada  yang melarang. 

Saking tersulut emosi, celurit yang berada ditangan kanan Rakit langsung dilayangkan kepada korban. Pelaku langsung menebas korban sebanyak 5 kali kearah lengan kiri. 

Beruntung hanya tiga bacokan yang bersarangm sedang dua bacokan lainnya berhasil ditepis korban.

Akibat bacokan pelaku, korban mengalami luka yang cukup serius pada lengan kirinya hingga dilarikan RS Pratama Seririt. 

“Terdapat tiga luka akibat bacokan pada lengan kiri korban dan sudah mendapat perawatan medis di rumah sakit,” jelas Kaposek Seririt Kompol Made Uder. 

Menurut Kompol Uder, pihaknya sudah melakukan tindakan sesuai prosedur usai menerima laporan adanya kekerasan yang dilakukan oleh pelaku Rakit.

“Kami langsung tangkap pelaku karena tidak ada toleransi untuk tindak kekerasan siapa pun pelakunya,” tegas Kompol Uder.

Pihaknya tidak ada toleran bagi pelaku kekerasan. Pihak juga sudah memeriksa dua orang saksi yang dianggap mengetahui kejadian itu.

“Untuk melakukan pengusutan lebih lanjut, dua orang saksi sudah kita periksa dan pelaku sendiri sudah dijebloskan di sel tahanan,” tegasnya. 

Kompol Uder mengaku perselisihan pelaku dan korban yang berujung pada penebasan itu. Hanya gara-gara masalah sepele soal lapak atau lokasi berjualan di luar lapangan umum Seririt.

“Sebenarnya bisa dibicarakan secara baik-baik. Tidak harus emosi seperti itu,” terangnya. Disinggung peristiwa tersebut itu menjelang pelaksanaan festival budaya di Seririt, Kompol Uder,menjamin acara tersebut tidak akan terganggu dengan kasus tersebut.

 “Tidak ada hubungan dengan acara festival budaya. Kami lakukan back up penuh dan menjamin acara tersebut terselenggara dengan aman,” janjinya.

Terkait oknum ormas yang melakukan penebasan atau tidak, dia mengaku tidak ada sangkut pautnya. “Jika sudah memang ada pelaku, ya kami langsung tahan dan tidak ada kompromi,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/