DENPASAR – Sudah lebih dari tiga bulan lamanya, pelaku kasus tabrak lari di underpass Ngurah Rai, Tuban, Kuta, belum juga terungkap.
Kepolisian Polresta Denpasar belum menemukan titik terang siapa pelaku tabrak lari yang menyebabkan tewasnya mahasiswa asal Sumba Timur bernama Mario Jerri Loba, 24 tersebut.
Untuk diketahui, kasus ini telah terjadi pada tanggal 9 Mei 2019 lalu. “Terkait kasus di underpass itu kami masih melakukan penyelidikan.
Kami masih meminta keterangan saksi-sakai,” terang Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan di Polresta Denpasar, Sabtu (31/8).
Saat ditanya, apakah sudah ada titik terang dari kasus ini, Kombes Ruddi mengatakan bahwa pihaknya masih terus berusaha mengungkap. “Masih kami cari semoga secepatnya,” ujarnya singkat.
Sementara itu, kasus tabrak lari ini sendiri terungkap pada tanggal 9 Mei lalu, sesosok mayat pria dengan kondisi setengah telanjang ditemukan tergeletak di underpass Ngurah Rai.
Korban ditemukan oleh para pengendara lainnya sekitar pukul 05.00 pagi. Dari hasil penyelidikan polisi saat itu, diketahui ternyata pria tersebut bernama Mario Jerri Loba.
Dia adalah seorang mahasiswa asal Sumba Timur yang sedang kuliah di Jogja dan datang berlibur di Bali.
Dari hasil penyelidikan dari kamera pengawas dan juga keterangan saksi, korban diketahui ditabrak oleh sebuah mobil pick up yang bergerak dari arah selatan ke utara.
Ada cerita yang cukup mengerikan dalam kejadian tersebut. Berdasar penjelasan saksi mata yang sempat melihat kejadian itu, ternyata korban diseret pada bagian depan mobil pick up tersebut hingga 800 meter jauhnya.
Tubuh korban diseret dari arah Benoa Square hingga akhirnya jasad korban ditemukan di underpass Ngurah Rai. Sepeda motor yang dikendarai korban saat itu ditemukan tidak jauh dari Benoa Square.