DENPASAR– Baru sehari dilantik menjadi wakil rakyat Bali, anggota DPRD Bali sudah menunjukkan sikap tidak patut ditiru.
Betapa tidak, rapat perdana kemarin (3/9) dengan agenda perkenalan tidak lengkap dihadiri 55 anggota dewan terpilih.
Berdasar data dan informasi yang didapat Jawa Pos Radar Bali, dari 55 anggota dewan yang hadir hanya 35 orang.
Sedangkan 20 orang lainnya tidak tidak menampakkan batang hidungnya. Selain tidak komplet, rapat yang digelar di lantai tiga Gedung Sekretariat DPRD Bali itu juga molor sekitar 45 menit.
Meski hanya agenda perkenalan, namun ketidakhadiran 20 anggota dewan ini bisa menjadi sinyal kurang baik kinerja wakil rakyat Bali selama lima tahun ke depan.
Ketua DPRD Bali sementara I Nyoman Adi Wiryatama yang memimpin rapat mengatakan, ke depan pihaknya akan intensif melakukan pembinaan tentang kehadiran terhadap anggota DPRD Bali.
“Bagi anggota yang tidak hadir beberapa kali dalam sidang atau rapat, maka kami akan menyurati induk organisasi atau partainya.
Jadi, nanti yang menegur dua arah. Dari internal dewan dan dari luar yaitu induk partai,” kata Adi Wiryatama dikonfirmasi kemarin.
Pihaknya akan terus mengingatkan dan melakukan pembinaan terhadap anggota dewan lainnya. Menurut Adi, inti acara kemarin adalah perkenalan.
“Kalau tidak kenal satu sama lainnya, bagaimana kita bekerja. Kami ajak di DPRD ini kebersamaan,” imbuhnya setelah memimpin rapat perkenalan bersama Wakil Ketua Sementara, I Nyoman Sugawa Korry.
Mantan Bupati Tabanan dua periode itu beraharap ke depan seluruh anggota dewan bisa hadir dan kompak dalam setiap kegiatan lembaga.
Sebab, beberapa bulan terakhir seluruh partai politik maupun kader (caleg) bersaing untuk lolos menjadi wakil rakyat.
Saat ini sudah tidak ada persaingan dan duduk bersama demi kesejahteraan masyarakat Bali. Kekompakan anggota dewan ini juga penting karena keputusan yang diambil berisfat kolektif kolegial.
Bagi anggota yang tidak hadir dalam acara perkenalan kemarin, Adi menilai tidak menjadi persoalan. Yang terpenting, semangat dan kinerja dalam menyelesaikan tugas.
“Selama lima tahun saya memimpin belum ada yang namanya deadlock. Semua bisa kita bisa selesaikan. Tidak ada voting,” tukasnya.