GIANYAR – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Temesi kembali terbakar pada Senin sore (2/9) lalu. Hingga Selasa (3/9) kemarin tumpukan sampah yang membukit masih mengeluarkan asap.
Pemadam kebakaran (Damkar) lintas kabupaten masih berusaha memadamkan si jago merah. Dampak kebakaran itu, antrean truk sampah mengular.
Menurut salah satu staf di UPT TPA Temesi, I Wayan Merta, sebelum kebakaran kawanan burung liar menjauh dari TPA.
“Biasanya banyak burung ke tumpukan sampah, mencari telor lalat. Setelah itu muncul api Senin sore,” ujarnya kemarin.
Saat api menyambar, petugas sudah meminta bantuan pihak terkait. Mulai pemadam kebakaran hingga alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Alat berat untuk mengeruk sampah yang mengeluarkan asap. Selanjutnya, Damkar gabungan dari Kabupaten Klungkung, Bangli dan Badung menyempotkan air.
“Waktu kebakaran sudah langsung ditangani. Tapi asapnya masih,” jelasnya. Pihaknya menduga, api muncul akibat gas metana yang berada di dalam bukit sampah.
“Luas yang terbakar ini sekitar 60 are, dari total luas lahan kami 4,40 hektar,” jelasnya. Diakui, dengan kebakaran ini, proses pembuangan sampah ke TPA sedikit tersendat.
“Makanya kami gilir. Setelah sekian menit, truk sampah masuk. Karena di dalam pemadam sedang bekerja,” tukasnya.
Dalam sehari, ada banyak armada yang masuk membuang sampah ke TPA. Dengan rincian 125 truk dan 60 truk.
Belum lagi, dalam satu desa, ada yang mengangkut sampah sampai dua kali sehari. Sedangkan, Danton Damkar Gianyar, Ketut Juandi, mengaku mengerahkan 12 personil dalam satu shift.
“Dari awal pengananan, kami sudah menangani ini selama 86 kali. Dari Juni, Juli dan Agustus,” terangnya.
Kebakaran TPA mengakibatkan antrean truk yang hendak membuang sampah ke TPA. Antrean mengular sekitar 1 kilometer.
Salah satu sopir truk, Nyoman Nita, mengaku mengangkut truk sampah dari Desa Tegalalang. Truk itu harus diparkir di pinggir jalan untuk menunggu giliran masuk TPA.
Dia mengaku berada di luar TPA sejak pukul 08.00. “Dari pagi saya belum bisa membuang sampah. Karena di dalam sedang ada pemadaman api,” ujarnya.
Kata dia, sampah di truk harus dibuang. “Kalau kembali (ke Tegalalang, red), sampah yang besok akan menumpuk.
Begitu seterusnya. Makanya mau tak mau kami menunggu ini supaya sampah bisa dibuang ke TPA,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kepulan asap kebakaran di TPA Temesi sampai ke hidung masyarakat Desa Lebih, Kecamatan Gianyar. Hingga akhirnya, kepulan asap berhasil dipadamkan pada 15 Agustus lalu.