SINGARAJA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Buleleng akan menambah empat sumber mata air pada tahun ini.
Tambahan sumber mata air itu diharapkan bisa mendongkrak pelanggan PDAM Buleleng sepanjang setahun mendatang.
Tahun ini, PDAM Buleleng disebut meyediakan anggaran belanja modal sebanyak Rp 3 miliar, untuk melakukan eksplorasi sumbe air dalam di sejumlah titik.
Setidaknya akan ada empat titik lokasi yang disasar, dengan potensi hingga 40 liter per detik. Dirut PDAM Buleleng Made Lestariana mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan di empat titik.
Masing-masing di Desa Tinga-Tinga Kecamatan Gerokgak, Desa Kalibukbuk Kecamatan Buleleng, Desa Kubutambahan, dan kawasan Jalan Pulau Obi Singaraja.
“Kami masih melakukan survey di empat titik itu. Asumsi kami akan ada tambahan antara 30-40 liter per detik. Bahkan bisa lebih. Kami harap paling tidak per titik bisa menghasilkan 10 liter per detik,” kata Lestariana.
Dengan tambahan debit itu, Lestariana optimistis PDAM bisa menambah hingga 3ribu sambungan rumah pada tahun 2020 mendatang.
Tambahan debit itu juga ditargetkan bisa menanggulangi masalah penurunan debit mata air yang rutin terjadi pada musim kemarau.
Khusus pengelolaan sumber mata air yang berasal dari pegunungan, Lestariana mengaku saat ini kondisinya masih relatif lancar.
Meski pada musim kering juga mengalami kekeringan. Ditambah lagi, debit air yang dihasilkan terus menunjukkan trend penurunan.
“Memang kondisi debit dari sumber mata air cenderung menurun. Apalagi saat kemarau. Kami sangat bersyukur saat ini masih sangat mencukupi
dan kami sudah melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi. Seperti melakukan penghijauan di kawasan hulu,” tegasnya.
Sekadar diketahui debit air yang dikelola PDAM Buleleng pada tahun 2017 lalu mencapai 701 liter per detik.
Sementara pada 2018, meningkat menjadi 746 liter per detik. Sumber mata air itu berasal dari 15 titik mata air, dan 41 titik sumur dalam.