DENPASAR – Bayi kembar siam berkelamin perempuan yang lahir dari pasangan Kadek Redita,24 dan Putu Ayu Sumadi,17, kondisinya semakin membaik.
Namun, hasil CT scan angiografi menyebutkan bayi ini masing-masing memiliki jantung namun dalam keadaan dempet atau menyatu.
Sayangnya, jantung yang menyatu ini memiliki saling keterkaitan. Pihak RSUP Sanglah Denpasar yang merawat bayi ini selama dua bulan akan mengirimkan data medic terbaru ke RSUD Dr Soetomo yang ada di Surabaya hari ini.
Tujuannya untuk berkonsultasi sekaligus menentukan kapan operasi pemisahan bayi kembar ini dapat dilakukan.
“Kami tunggu hasil diskusi dengan pihak rumah sakit di Surabaya dan diusahakan agar dapat dilakukan pembedahan di Sanglah,” ujar Direktur Medik dan Keperawatan Dr dr I Ketut Sudartana Sp.B KBD, Rabu (9/4) kemarin.
Saat ini, bayi kembar siam yang lahir pada Rabu (3/7) lalu di RS Shanti Graha, Seririt, Buleleng ini sudah dirawat oleh 20 dokter divisi, seperti dokter anak, radiologi dan lainnya di RS Sanglah.
Untuk melakukan pemisahan melalui pembedahan, pihak RSUP Sanglah sejatinya belum cukup berpengalaman.
Hanyia pernah sekali saja melakukan operasi pemisahan bayi kembar. Itupun dengan berkerjasama dengan ahli dari rumah sakit Surabaya.
“Kami memang belum memiliki banyak pengalaman. Baru satu kali saja melakukan ini. Ini menjadi tantangan dengan kasus seperti ini,” ujarnya.
Jika nantinya RSUP Sanglah melakukan pembedahan pemisahan bayi kembar siam ini, tentu pihaknya tetap akan melakukan kerjasama atau kolaborasi dengan ahli dari Surabaya.
“Ini dapat juga meningkatkan kemampuan para dokter specialis yang ada di rumah sakit Sanglah nantinya. SDM memang belum banyak,
makanya perlu kolaborasi ini, sebab kasus sepeerti ini memiliki risiko kegagalan yang tinggi,” akunya.