25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 6:31 AM WIB

OMG! Lagi Ngayah di Banjar, Pecalang Pemaron Dianiaya Preman Bayaran

DENPASAR – Seorang pria bernama Dewa Made Nila Arta diduga dianiaya oleh seorang preman bayaran.

Pria 51 tahun asal Banjar Pemaron, Munggu, Mengwi, Badung itu, dianiaya saat sedang ngayah di banjar saat ada upacara pengabenan di Jalan Setra Ganda Mayu, Banjar Pemaron, Munggu, Rabu (4/9) siang sekitar pukul 13.30 Wita.

Korban dianiaya dalam kondisi mengenakan pakaian pecalang. “Saat sedang ngayah, tiba-tiba seorang pria datang lalu memukuli korban hingga tersungkur di aspal.

Dugaan sementara itu, pelakunya preman bayaran,” kata seorang sumber kepolisian, Kamis (5/9) siang.

Akibat dianiaya pelaku, korban mengalami luka memar. Tidak hanya itu, radio HT yang dipakainya saat bekerja juga rusak.

Tidak terima dianiaya tanpa sebab, korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polres Badung dengan nomor laporan polisi LP-B/288/IX/2019/Bali/Res Bdg, tanggal 04 September 2019. 

Kasubaghumas Polres Badung  Iptu I Ketut Oka Bawa yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Menurutnya, penyidik Polres Badung telah menerima laporan dan kini sedang dalam proses penyelidikan. “Kasus ini sedang ditangani unit Reskrim. Sudah ada beberapa saksi yang diperiksa,” ujarnya. 

Lanjut dia, dalam kasus ini, korban membuat laporan atas nama pribadi. Bukan melapor atas statusnya sebagai pecalang.

“Pelaku melapor atas nama pribadi. Ini murni kasus pribadi meski saat kejadian dia memakai kostum pecalang. Pelaku belum diketahui identitasnya. Masih diselidiki,” tandasnya.

DENPASAR – Seorang pria bernama Dewa Made Nila Arta diduga dianiaya oleh seorang preman bayaran.

Pria 51 tahun asal Banjar Pemaron, Munggu, Mengwi, Badung itu, dianiaya saat sedang ngayah di banjar saat ada upacara pengabenan di Jalan Setra Ganda Mayu, Banjar Pemaron, Munggu, Rabu (4/9) siang sekitar pukul 13.30 Wita.

Korban dianiaya dalam kondisi mengenakan pakaian pecalang. “Saat sedang ngayah, tiba-tiba seorang pria datang lalu memukuli korban hingga tersungkur di aspal.

Dugaan sementara itu, pelakunya preman bayaran,” kata seorang sumber kepolisian, Kamis (5/9) siang.

Akibat dianiaya pelaku, korban mengalami luka memar. Tidak hanya itu, radio HT yang dipakainya saat bekerja juga rusak.

Tidak terima dianiaya tanpa sebab, korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polres Badung dengan nomor laporan polisi LP-B/288/IX/2019/Bali/Res Bdg, tanggal 04 September 2019. 

Kasubaghumas Polres Badung  Iptu I Ketut Oka Bawa yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Menurutnya, penyidik Polres Badung telah menerima laporan dan kini sedang dalam proses penyelidikan. “Kasus ini sedang ditangani unit Reskrim. Sudah ada beberapa saksi yang diperiksa,” ujarnya. 

Lanjut dia, dalam kasus ini, korban membuat laporan atas nama pribadi. Bukan melapor atas statusnya sebagai pecalang.

“Pelaku melapor atas nama pribadi. Ini murni kasus pribadi meski saat kejadian dia memakai kostum pecalang. Pelaku belum diketahui identitasnya. Masih diselidiki,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/