DENPASAR – Festival musik terbesar di Asia Tenggara, Soundrenaline 2019 kembali di gelar mulai Sabtu (7/9) hari ini hingga Minggu (8/9) besok di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Badung.
Namun, acara yang bertajuk The Spirit of All Time kali ini banyak dikritisi oleh para netizen, sebab line up para musisi tak melibatkan band berbahasa Bali sebagai tuan rumah.
Kondisi ini juga mengundang perhatian orang nomor satu di Bali; Gubernur Wayan Koster. Selaku kepala daerah, Koster meminta agar musisi atau band berbahasa Bali nanti tetap dilibatkan.
“Ke depan harus berkolaborasi dengan seniman lokal termasuk band berbahasa Bali. Kita kan banyak di Bali,” ujar Gubernur Koster, Sabtu (7/9) di Denpasar.
Musisi local Bali sebenarnya tidak kalah dengan musisi nasional. Bahkan, beberapa band local Bali memiliki basis massa yang kuat yang mampu menarik penonton meramaikan Soundrenaline.
Karena itu ketika panitia Soundrenaline hanya melibatkan sebagian kecil band asal Bali, netizen sangat kecewa.
Netizen makin kecewa karena Soundrenaline 2018 dan 2019 memang tak melibatkan musisi atau band berbahasa Bali.
Padahal, band sekelas Lolot hingga Joni Agung, adalah salah satu band dan musisi Bali yang basis massanya sangat kuat.
Nyaris di setiap konser yang mereka gelar, penonton selalu membeludak. Meskipun begitu, band asal Bali masih tetap dilibatkan. Seperti Navicula, The Hydrant dan The Disland.