GIANYAR – Lembaga pelatihan magang ke Jepang yang berdiri di Jalan Dharmagiri Giayar akhirnya didatangi anggota DPR RI terpilih, Nyoman Parta.
Dia datang bersama srikandi PDIP, yakni Anggota DPRD Bali, Ni Luh Yuniati dan Ketua Komisi DPRD Gianyar, Ni Made Ratnadi. Dewan mendesak supaya lembaga itu mengurus izin lengkap.
“Kami ingin memastikan, supaya nanti masyarakat tidak menjadi korban,” ujar Nyoman Parta. Kata dia, lembaga pelatihan itu memang belum punya izin lengkap.
Namun, nekat mencetak brosur ajakan magang ke Jepang. “Ternyata setelah kami di sana, perusahaan ini masih melengkapi proses perizinannya,” terang politikus PDIP asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati itu.
Sementara itu, Ni Made Ratnadi, menyarankan agar lembaga itu segera mengurus izin lengkap untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami tetap menyarankan supaya semua izin dilengkapi dulu. Karena ini syarat utama sebelum usaha itu di launching. Jadi saat warga diberangkatkan sudah legal, tidak terkait kasus-kasus tenaga kerja ilegal,” terangnya.
Dari hasil sidak, terungkap jika brosur yang disebar merupakan hasil koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Gianyar.
“Itu sedang sedang proses. LPK (Lembaga Pelatihan Kerja, red) tersebut sudah memulai promosinya karena sudah dapat koordinasi dengan dinas. Dan memang kelengkapan izin sedang diurus,” pungkasnya.
Sementara itu, pengelola lembaga tersebut, Nyoman Artawa Putra, membantah perusahaan yang dikelolanya bodong.
“Kami masih proses melengkapi perizinan (magang ke Jepang, red). Mungkin ini imbas dari pelatihan bodong di Renon (Denpasar, red). User kami sudah jelas,” ujar mantan anggota DPRD Gianyar periode 2014-2019 itu.
Untuk sementara ini, pihaknya telah mengantongi izin dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Pihaknya yakin jika lembaga yang dikelola memperoleh izin magang dari pusat.
Sembari menunggu izin magang keluar, pihaknya memilih menyebarkan brosur dan mempromosikan lembaga itu lebih awal.
“Sembari menunggu izinnya beres, kan tidak salah kalau pelatihan dulu. Apalagi LPK kami sudah mengantongi izin,” ujarnya.
Kata dia, setelah proses pelatihan di Gianyar rampung, maka tenaga itu akan dikirim ke Jepang. Artinya tenaga yang dikirim sudah mahir bekerja.
“Nanti tenaga yang kami kirim ke Jepang, bekerja di restoran, pengolahan makanan, outlet di mall, pertanian sayuran, seperti membersihkan sayuran,” terangnya.
Artawa menambahkan, proses izin magang itu cukup panjang. Mulai proses verifikasi oleh Konjen RI di Osaka, Jepang. Termasuk verifikasi perusahaan di Jepang yang akan menerima tenaga kerja.