26.5 C
Jakarta
21 November 2024, 0:56 AM WIB

Viral Berkelahi di Medsos, Siswa SMAN 1 Dawan Dikeluarkan dari Sekolah

SEMARAPURA – Kepala SMA Negeri 1 Dawan I Made Mardika akhirnya memutuskan mengeluarkan salah seorang siswanya yang duduk di bangku kelas XII IPS 3 atas nama I Putu NAP dari sekolah tertanggal sejak 10 September 2019.

Oknum siswa itu dikeluarkan dari sekolah lantaran tidak kunjung memperbaiki sikapnya pasca terlibat dalam aksi adu jotos dengan rekan satu sekolah yang videonya sempat viral di media sosial.

Kepala SMA Negeri 1 Dawan I Made Mardika saat ditemui di ruangannya membenarkan pihaknya telah memutuskan mengeluarkan I Putu NAP dari sekolah sejak 10 September 2019.

Menurutnya, pihak sekolah sudah tidak sanggup lagi mendidik I Putu NAP yang telah berkali-kali mendapat peringatan atas sikapnya yang kerap melanggar tata tertib sekolah.

“Anak ini siswa pindahan dari sekolah lain saat kenaikan kelas dua. Anak ini kerap tidak masuk sekolah. Kalau masuk sekolah,

sering membuat onar. Siswa dan guru sering mengadu ke saya. Namun, masih tetap saya berikan kesempatan,” kata Mardika.

Untuk diketahui, Rabu (28/8) lalu, I Putu NAP terlibat perkelahian dengan teman satu sekolahnya, yakni I Gede SAW di sekitar Pura Dalem Nangga Sampalan.

Beberapa hari setelah peristiwa tersebut terjadi, video perkelahian keduanya viral di media sosial dan jadi bahan perbincangan warganet.

“Awalnya saya tidak tahu. Sehari setelah perkelahian itu terjadi, kakek Putu datang ke sekolah meminta maaf dan memohon agar anak ini diberikan kesempatan.

Dan, setelah itu videonya baru viral di media sosial. Padahal saya sudah tidak sanggup lagi dan berencana mengembalikan anak ini ke orang tuanya. Karena kakeknya memohon, akhirnya saya memberikan kesempatan,” ungkapnya.

Pasalnya akibat peristiwa perkelahian itu, tidak hanya membuat I Gede SAW lembam di bagian wajah, pengempon Pura Dalem Nangga Sampalan juga dibuat geram.

“Pihak sekolah langsung meminta maaf ke pengempon pura,” ujarnya. Atas tindakan I Putu NAP dan I Gede SAW, keduanya pun diminta untuk

menyetujui surat pernyataan yang pada intinya tertulis mereka siap dikeluarkan dari sekolah jika kembali melakukan tindakan melanggar tata tertib sekolah.

“Gede ini awalnya dilempar kayu oleh Putu dan mengenai dada. Awalnya si Gede diam, karena terus ditantang oleh Putu dan juga dipanas-panasi

oleh temannya, akhirnya mereka berkelahi. Waktu itu jam pulang sekolah dan mereka masih berseragam,” bebernya.

Meski telah diperingati dan telah menandatangani surat pernyataan, I Putu NAP tidak kunjung berubah.

I Putu NAP tetap melakukan pelanggaran tata tertib sekolah sehingga akhirnya pihak sekolah memutuskan untuk mengeluarkan I Putu NAP dari sekolah.

“Berbagai metode sudah kami lakukan, agar anak ini bisa menamatkan sekolahnya. Apalagi sebagai Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah),

saya memiliki tanggung jawab menekan jumlah anak dropout. Namun ternyata kami tidak bisa juga. Sehingga ini keputusan terakhir kami,” tandasnya

SEMARAPURA – Kepala SMA Negeri 1 Dawan I Made Mardika akhirnya memutuskan mengeluarkan salah seorang siswanya yang duduk di bangku kelas XII IPS 3 atas nama I Putu NAP dari sekolah tertanggal sejak 10 September 2019.

Oknum siswa itu dikeluarkan dari sekolah lantaran tidak kunjung memperbaiki sikapnya pasca terlibat dalam aksi adu jotos dengan rekan satu sekolah yang videonya sempat viral di media sosial.

Kepala SMA Negeri 1 Dawan I Made Mardika saat ditemui di ruangannya membenarkan pihaknya telah memutuskan mengeluarkan I Putu NAP dari sekolah sejak 10 September 2019.

Menurutnya, pihak sekolah sudah tidak sanggup lagi mendidik I Putu NAP yang telah berkali-kali mendapat peringatan atas sikapnya yang kerap melanggar tata tertib sekolah.

“Anak ini siswa pindahan dari sekolah lain saat kenaikan kelas dua. Anak ini kerap tidak masuk sekolah. Kalau masuk sekolah,

sering membuat onar. Siswa dan guru sering mengadu ke saya. Namun, masih tetap saya berikan kesempatan,” kata Mardika.

Untuk diketahui, Rabu (28/8) lalu, I Putu NAP terlibat perkelahian dengan teman satu sekolahnya, yakni I Gede SAW di sekitar Pura Dalem Nangga Sampalan.

Beberapa hari setelah peristiwa tersebut terjadi, video perkelahian keduanya viral di media sosial dan jadi bahan perbincangan warganet.

“Awalnya saya tidak tahu. Sehari setelah perkelahian itu terjadi, kakek Putu datang ke sekolah meminta maaf dan memohon agar anak ini diberikan kesempatan.

Dan, setelah itu videonya baru viral di media sosial. Padahal saya sudah tidak sanggup lagi dan berencana mengembalikan anak ini ke orang tuanya. Karena kakeknya memohon, akhirnya saya memberikan kesempatan,” ungkapnya.

Pasalnya akibat peristiwa perkelahian itu, tidak hanya membuat I Gede SAW lembam di bagian wajah, pengempon Pura Dalem Nangga Sampalan juga dibuat geram.

“Pihak sekolah langsung meminta maaf ke pengempon pura,” ujarnya. Atas tindakan I Putu NAP dan I Gede SAW, keduanya pun diminta untuk

menyetujui surat pernyataan yang pada intinya tertulis mereka siap dikeluarkan dari sekolah jika kembali melakukan tindakan melanggar tata tertib sekolah.

“Gede ini awalnya dilempar kayu oleh Putu dan mengenai dada. Awalnya si Gede diam, karena terus ditantang oleh Putu dan juga dipanas-panasi

oleh temannya, akhirnya mereka berkelahi. Waktu itu jam pulang sekolah dan mereka masih berseragam,” bebernya.

Meski telah diperingati dan telah menandatangani surat pernyataan, I Putu NAP tidak kunjung berubah.

I Putu NAP tetap melakukan pelanggaran tata tertib sekolah sehingga akhirnya pihak sekolah memutuskan untuk mengeluarkan I Putu NAP dari sekolah.

“Berbagai metode sudah kami lakukan, agar anak ini bisa menamatkan sekolahnya. Apalagi sebagai Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah),

saya memiliki tanggung jawab menekan jumlah anak dropout. Namun ternyata kami tidak bisa juga. Sehingga ini keputusan terakhir kami,” tandasnya

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/