AMLAPURA – Setelah sebulan hilang dadong Tuprug 95 akhirnya ditemukan kemarin siang. Korban diketahui hilang sejak sebulan lalu, tepatnya, sejak 15 Agustus lalu saat berkebun.
Korban asal Dusun Lebih, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, ditemukan di tengah hutan dalam kondisi membusuk di tengah hutan Desa Sebudi, Jumat kemarin.
Korban ditemukan sekitar pukul 13.00 Wita. Menurut Kapolsek Selat AKP I Gede Sunjaya Wirya, korban pertama kali ditemukan I Wayan Suastika, 40, seorang petani asal Dusun Lebih.
Saat ditemukan kondisi korban cukup mengenaskan karena sudah membusuk dan sebagian tinggal tulang belulang.
Korban ditemukan di dekat Pura Penataran Banjar Lebih. Saat itu Suastika tanpa sengaja menemukan korban saat menuju hutan lindung di utara Pura Penataran sambil mencari sarang lebah.
Saat lewat dekat TKP, dia melihat banyak tawon berkeliaran menuju dasar jurang. Karena penasaran dia pun turun ke jurang untuk memastikan.
Dirinya turun untuk mengecek siapa tahu ada sarang tawon yang bisa diambil. Namun, alangkah terkejutnya petani ini karena yang dilihat sosok jasad manusia, masih lengkap dengan pakaian.
Sebagian sudah berupa tulang belulang. Suastika lalu kembali ke kampung dan memberitahukan kepada cucu nenek tersebut.
Suastika saat itu belum tahu kalau yang ditemukan adalah nenek yang hilang. Hanya saja dirinya curiga kalau itu adalah jenasah sang nenek.
Saat itu juga cucu sang nenek langsung menuju lokasi. Saat dicek pihak keluarga memastikan kalau jenazah tersebut adalah sang nenek.
Ini juga dilihat dari ciri-ciri fisiknya dan juga pakaian yang digunakan. Sang nenek sempat menghilang sekitar sebulan.
Pencarian sempat dilakukan Basarnas Karangasem, namun tidak juga ditemukan. Sempat juga dilakukan upacara berupa pekelam Kambing sesuai petunjuk orang pintar.
Namun saat itu sang nenek belum juga ditemukan. Ditempat penemuan kemarin warga tampak datang berkerumun.
Jenazah sang nenek sendiri langsung diambil pihak keluarga dan di kuburkan secara layak di Setra Desa Lebih.