Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan wajib yang dilaksanakan semua mahasiswa di perguruan tinggi. Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) secara rutin setiap tahun
melaksanakan kegiatan KKN. Saat KKN, mahasiswa dituntut memberikan perubahan di desa yang menjadi lokasi KKN.
JULIADI, Singaraja
SETIAP kegiatan KKN di Undiksha dapat dilakukan melalui beberapa jalur. Di antaranya jalur reguler yang dilaksanakan dibawah naungan lembaga pengembangan pembelajaran dan penjaminan mutu (LPPPM).
Jalur khusus yang didanai Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Dikti dengan naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Undiksha.
Untuk saat ini KNN Undiksha diambil melalui jalur khusus yang didanai DRPM tahun 2019 yang dimenangkan tim pengabdi.
Dengan Ketua Dr. Dewa Gede Hendra Divayana, S.Kom., M.Kom. yang beranggotakan 2 orang lainnya. Yakni Dr. I Putu Wisna Ariawan, M.Si., dan Pande Wayan Arta Suyasa, S.Pd.,M.Pd.
KKN Undiksha ini mengambil lokasi di Desa Belatungan, Tabanan. Cukup menarik tema yang diangkat.
Yakni “Pemberdayaan Semangat Ngayah Pada Masyarakat Desa Belatungan Tabanan Dalam Rangka Mewujudkan Swadaya Pemenuhan Kebutuhan Vital”.
Ketua Kelompok KKN-PPM Dr. Dewa Gede Hendra Divayana, S.Kom,M.Kom menjelaskan, ada empat pokok permasalahan yang ditemukan dalam kehidupan masyarakat di Desa Belatungan.
Mulai masalah pengelolaan sumber daya alam di desa yang dapat dijadikan sumber penghasilan, pendidikan seni, dan budaya yang semakin menurun.
Akibat pengaruh kemajuan teknologi. Kemudian pemanfaatan teknologi informasi bagi desa yang belum begitu optimal. Selain itu masalah sanitasi dan kesehatan yang tidak konsisten dilaksanakan.
“Empat masalah tersebut yang terjadi di desa. Karena masyarakat belum mengetahui dan memahami cara pemecahannya,” paparnya.
Dituturkan Dr. Divayana, KKN-PPM di Desa Belatungan dilaksanakan mulai tanggal 24 Mei hingga – 10 Agustus dengan melibatkan 30 mahasiswa berasal dari berbagai program studi di Undiksha.
Ada 4 program yang dilaksanakan di Desa Belatungan sebagai pemecahan permasalahan yang dihadapi masyarakat di desa.
“Program ekonomi kerakyatan, program pendidikan-seni-budaya, program teknologi informasi, serta program sanitasi dan kesehatan,” ungkapnya.
Dari program itu yang sudah dilaksanakan adalah program ekonomi kerakyatan. Bentuknya seperti pembuatan kripik biu Belatungan dan jajan timus keladi Belatungan.
Hasil olohan ini dapat dijadikan sebagai industri rumah tangga dengan bahan baku yang mudah dicari di desa.
Selain itu program pendidikan, seni, dan budaya. Dengan memberikan kegiatan les gratis pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris,
pembelajaran berkomunikasi yang santun, pelatihan gratis tari Bali, pelatihan gratis membuat banten/canang, ketupat, dan klatkat.
Pada program teknologi seperti pembuatan web profil Desa Belatungan dan pelatihan pengoperasian microsoft office untuk pegawai kantor desa guru SD dan SMP.
Kemudian program sanitasi dan kesehatan. Pelatihan penampungan dan pengelolaan sampah, penanaman tanaman obat untuk pengobatan tradisional.
“Secara umum kegiatan KKN-PPM di Desa Belatungan telah terlaksana. Adanya kegiatan KKN-PPM sedikit tidak telah memupuk kembali semangat ngayah masyarakat Desa Belatungan.
Dengan tujuan mewujudkan swadaya masyaakat dalam memenuhi kebutuhan hidup melalui SDA dan SDM yang telah dimiliki,” tandasnya. (*)