MANGUPURA – Kondisi I Ketut Desadia, pemuda 29 tahun yang dievakuasi dari dasar jurang di jembatan Tukad Ngongkong, Banjar Angantiga, Desa Petang, Kecamatan Petang, Badung, Sabtu (14/9) lalu mulai membaik.
Korban bahkan sudah bisa dimintai keterangan oleh polisi. Terkait misteri penyebab dirinya berada di dasar jurang pun mulai tersingkap.
Kepada polisi, pria asal Banjar Lebah, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng mengaku tidak tahu menahu penyebab dirinya ada di dasar jurang.
Sedikit di luar logika, pasalnya jurang itu sedalam kurang lebih 50 meter. Dia sendiri menduga jika dirinya saat itu beradad di bawah pengaruh mistis.
Desadia juga mengaku jika dirinya tidak ada niat untuk bunuh diri. Kasatreskrim Polres Badung AKP Laorensius Rajamangapul Heselo mengatakan,
korban mengaku kepada polisi bahwa saat itu dirinya hanya singgah untuk sembahyang di pura sebelah timur jembatan tersebut.
“Namun tidak berselang lama, tiba-tiba korban mengaku sudah berada di dasar jurang dengan kondisi kedinginan dan lengan patah,” kata AKP Laorensius, Selasa (17/9) siang.
Pengakuan korban diperkuat dari keterangan keluarga korban. Bahwa korban tidak memiliki masalah apapun. Begitu juga saat polisi mengkonfirmasi kepada pacar korban.
Keduanya baik-baik saja tanpa masalah. “Bisa jadi kejadian ini mirip dengan kejadian sebelumnya yang korbannya wanita. Lokasi itu memang terkenal angker kata warga sekitar,” tambah AKP Heselo.
I Ketut Desadia sendiri terjatuh di dasar jurang jembatan tukad Ngongkong, banjar Angantiga, Petang, Badung, Sabtu (14/9) malam pukul 21.00 Wita.
Keberadaan korban di dasar jurang diketahui pertamakali oleh dua saksi bernama Dewa Nyoman Ariana, 16, dan I Made Hendra, 16.
Saat itu kedua saksi sedang melintas di lokasi kejadian. Kemudian keduanya mendengar ada suara teriakan minga tolong dari dasar jurang jembatan Tukad Ngongkong.
Saat itu sekitar pukul 21.00. Karena hari sudah gelap, kedua saksi haya bisa mendengar suara tanpa bisa melihat keberadaan korban yang beralamat tinggal sementara di Banjar Tubuh, Batubulan, Gianyar, itu di dasar jurang yang curam.
Kedua saksi ini juga menemukan sepeda motor Honda Beat warna hitam strip merah bernomor polisi DK 3954 KL terparkir di samping pelinggih di ujung timur jembatan tersebut.
Pada motor tersebut, kedua saksi menemukan 1 buah tas kain warna biru berisi 1 buah carger dan celana jins pendek berwarna
biru dan STNK motor atas nama Ni Made Armini yang beralamat di Banjar Pagutan Kaja, Desa Batubulan, Sukawati, Gianyar.
Saksi kemudian melapor ke polisi. Setelah itu beberapa saat kemudian, tim SAR akhirnya berhasil mengevakuasi korban.