25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:41 AM WIB

Berkat Nyamuk, MAN 1 Jembrana Raih Prestasi Tingkat Nasional

NEGARA – Tiga orang siswa MAN 1 Jembrana berhasil menemukan pembunuh jentik nyamuk berbahan dasar ikan buntal.

Temuan tersebut menyabet juara III dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat Nasional yang diselenggarakan Universitas Udayana awal bulan September lalu.

Penghargaan tersebut adalah salah satu prestasi yang diraih siswa MAN yang dulu bernama MAN Negara tersebut.

Penemuan pembunuh jentik nyamuk tersebut diraih tiga siswa MAN 1 Jembrana yakni Dhimas Fadjar, Muhammad Tegar Handriyanto, dan Putri Danesa Ahmadi.

Penemuan berawal saat mereka bermain ke Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru. Saat itu mereka menemukan banyak ikan buntal yang dibuang oleh nelayan.

“Kami berpikir, pasti bisa dimanfaatkan. Karena kalau untuk dikonsumsi beracun,” kata Dhimas Fadjar, didampingi dua rekannya.

Bangkai ikan buntal tersebut lantas dibawa ke laboratorium sekolah untuk diteliti. Hasil penelitian dan mempelajari literatur di buku, siswa kelas XII Ilmu Pengetahuan Alam ini,

menyimpulkan bahwa racun tetrodotoksin yang terdapat pada ikan buntal, terutama pada hati dan ovariumnya bisa digunakan sebagai bio pestisida. 

Selama dua bulan penelitian dan ujicoba akhirnya menemukan bahwa racun ikan buntal bisa membunuh jentik nyamuk.

Pembuatannya, daging, hati dan ovarium ikan buntal diekstrak menjadi cairan. Cairan hasil dari ekstrak tersebut dicampur pada air yang banyak jentik nyamuk.

Awalnya dilakukan ujicoba pada kutu kebul dan keong mas, namun tidak berhasil. Akhirnya, berhasil melakukan ujicoba pada jentik nyamuk.

Dalam waktu 24 jam, jentik nyamuk mati. “Tapi, kami ujicoba pada jentik nyamuk yang ada di got. Kalau untuk bak kamar mandi perlu diteliti lagi,” ungkapnya.

Prestasi tersebut adalah salah satu dari deretan yang diraih. Terbaru, Muhammad Ichsan Rinanda meraih juara pertama dalam Olimpiade Bahasa Indonesia tingkat nasional yang digelar Universitas Jember.

Rinanda menyisihkan 1.189 peserta dari berbagai sekolah di Jawa dan Bali. “Prestasi ini menjadi motivasi untuk lebih giat belajar lagi,” ungkapnya, didampingi para guru pembimbing.

Setahun terakhir, tercatat sudah 47 penghargaan diterima siswa dan guru, baik bidang akademik dan non akademik.

Mulai dari olimpiade mata pelajaran seperti Matematika, Ekonomi, Fisika, Geografi, dan Olimpiade lain.

Bidang non akademik, menjadi juara 1 futsal tingkat kabupaten, juara 2 menulis surat untuk Bupati Jembrana, juara tiga lomba pidato dalam rangka hari anak dan HUT ke 124 Kota Negara.

Bahkan salah satu guru menjadi kontingen Jembrana dalam Porprov Bali cabang olahraga catur dengan meraih perak.

Penelitian siswa MAN 1 Jembrana berkaitan dengan wisata halal sebagai finalis kegiatan KSM Nasional 2019, yang saat ini berlangsung di Manado.

Kepala MAN 1 Jembrana Wifqi Rahmi S.Pd M.Pd, mengapresiasi prestasi yang diraih siswa dan berharap dengan kegigihan siswa dan bimbingan gurunya prestasi ini semakin meningkat lagi.

“Prestasi ini membanggakan bagi sekolah. Diharapkan menjadi motivasi bagi siswa lain untuk meningkatkan prestasi baik akademis dan non-akademis,” ungkapnya. (rba)

NEGARA – Tiga orang siswa MAN 1 Jembrana berhasil menemukan pembunuh jentik nyamuk berbahan dasar ikan buntal.

Temuan tersebut menyabet juara III dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tingkat Nasional yang diselenggarakan Universitas Udayana awal bulan September lalu.

Penghargaan tersebut adalah salah satu prestasi yang diraih siswa MAN yang dulu bernama MAN Negara tersebut.

Penemuan pembunuh jentik nyamuk tersebut diraih tiga siswa MAN 1 Jembrana yakni Dhimas Fadjar, Muhammad Tegar Handriyanto, dan Putri Danesa Ahmadi.

Penemuan berawal saat mereka bermain ke Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru. Saat itu mereka menemukan banyak ikan buntal yang dibuang oleh nelayan.

“Kami berpikir, pasti bisa dimanfaatkan. Karena kalau untuk dikonsumsi beracun,” kata Dhimas Fadjar, didampingi dua rekannya.

Bangkai ikan buntal tersebut lantas dibawa ke laboratorium sekolah untuk diteliti. Hasil penelitian dan mempelajari literatur di buku, siswa kelas XII Ilmu Pengetahuan Alam ini,

menyimpulkan bahwa racun tetrodotoksin yang terdapat pada ikan buntal, terutama pada hati dan ovariumnya bisa digunakan sebagai bio pestisida. 

Selama dua bulan penelitian dan ujicoba akhirnya menemukan bahwa racun ikan buntal bisa membunuh jentik nyamuk.

Pembuatannya, daging, hati dan ovarium ikan buntal diekstrak menjadi cairan. Cairan hasil dari ekstrak tersebut dicampur pada air yang banyak jentik nyamuk.

Awalnya dilakukan ujicoba pada kutu kebul dan keong mas, namun tidak berhasil. Akhirnya, berhasil melakukan ujicoba pada jentik nyamuk.

Dalam waktu 24 jam, jentik nyamuk mati. “Tapi, kami ujicoba pada jentik nyamuk yang ada di got. Kalau untuk bak kamar mandi perlu diteliti lagi,” ungkapnya.

Prestasi tersebut adalah salah satu dari deretan yang diraih. Terbaru, Muhammad Ichsan Rinanda meraih juara pertama dalam Olimpiade Bahasa Indonesia tingkat nasional yang digelar Universitas Jember.

Rinanda menyisihkan 1.189 peserta dari berbagai sekolah di Jawa dan Bali. “Prestasi ini menjadi motivasi untuk lebih giat belajar lagi,” ungkapnya, didampingi para guru pembimbing.

Setahun terakhir, tercatat sudah 47 penghargaan diterima siswa dan guru, baik bidang akademik dan non akademik.

Mulai dari olimpiade mata pelajaran seperti Matematika, Ekonomi, Fisika, Geografi, dan Olimpiade lain.

Bidang non akademik, menjadi juara 1 futsal tingkat kabupaten, juara 2 menulis surat untuk Bupati Jembrana, juara tiga lomba pidato dalam rangka hari anak dan HUT ke 124 Kota Negara.

Bahkan salah satu guru menjadi kontingen Jembrana dalam Porprov Bali cabang olahraga catur dengan meraih perak.

Penelitian siswa MAN 1 Jembrana berkaitan dengan wisata halal sebagai finalis kegiatan KSM Nasional 2019, yang saat ini berlangsung di Manado.

Kepala MAN 1 Jembrana Wifqi Rahmi S.Pd M.Pd, mengapresiasi prestasi yang diraih siswa dan berharap dengan kegigihan siswa dan bimbingan gurunya prestasi ini semakin meningkat lagi.

“Prestasi ini membanggakan bagi sekolah. Diharapkan menjadi motivasi bagi siswa lain untuk meningkatkan prestasi baik akademis dan non-akademis,” ungkapnya. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/