DENPASAR – Semasa hidup H.S Dillon dikenal sebagai aktivitas HAM, pengamat sosial ekonomi, Pakar Pertanian, dan Pemerhati Penanggulangan Kemiskinan.
Di mata temannya, HS Dillon adalah orang yang vokal tetapi selalu berpijak di atas nilai-nilai kebenaran. Hal itu dilontarkan oleh temannya, Anand Krishna saat ditemui di rumah duka RSAD Denpasar, Selasa (17/9) kemarin.
“Dia (Dillon) selalu berpijak di atas kebenaran. Karena vokalnya kadang-kadang banyak orang tidak senang dengan dia.
Tapi, disitu kelebihan seorang Dillon. Dia mengungkapkan apa yang diyakini sebagai kebenaran, itu membuat dia beda dari sekian banyak orang, ” tutur Anand Krishna.
Selain itu dia melihat Dillon adalah ikon dalam hal persahabatan antara India dan Indonesia. Dia berbuat banyak, berjasa banyak meningkatan hubungan kedua belah negara di berbagai forum nasional dan internasional.
“Jasa beliau untuk Indonesia saya kira dikenang sepanjang masa. Dia juga sebagai teman seperjuangan dengan Gus Dur,” jelasnya.
Pengalaman menarik banyak sekali yang ia rasakan bersama HS Dillon. Pada suatu ketika HS Dillon hampir menjadi menteri dan sudah siap-siap tetapi akhirnya berubah.
“Ya karena politik sangat dinamis, dalam waktu detik bisa berubah. Malam itu saya sempat bertemu dengan beliau,” terangnya.
Sayangnya, Anand Krishan enggan membeberkan tahun dan era Kepresidenan siapa Dillon HS hendak dipinang sebagai menteri.
“Ya biar itu rahasia saya lah. Pelajaran terpenting, dalam kondisi itu dia sangat ikhlas, saya memahami politik itu dinamis pasti
ada setuju dan tidak setuju. Barangkali itulah yang terbaik untuk bangsa. Sangat elegan dan gentleman,” pungkasnya.