DENPASAR – Tidak sedikit mahasiswa asal Papua yang kuliah di berbagai kampus di Bali. Mereka mengambil jurusan yang tidak kalah dengan anak daerah lainnya yang kuliah di Bali.
Mulai dari jurusan Ilmu Hukum, Ilmu Komunikasi, Ilmu Kelautan, Kedokteran dan masih banyak lainnya.
Mereka tersebar di berbagai kampus yang ada di Bali. Seperti Undiknas, Undiksa, Udayana, Stikom, Warmadewa, dan beberapa kampus lainnya.
Keputusan mereka memutuskan kuliah di Bali didasari berbagai faktor positif. Salah satunya karena Bali dianggap pulau yang paling aman, rukun dan banyak orang-orang dengan suku dan latar belakang agama berbeda.
Seperti yang diakui ketiga mahasiswa asal Papua yang kuliah di Bali. Ketiganya masing-masing bernama Vladinier Yohan Kafiar asal kampus Universitas Warmadewa yang mengambil jurusan Ilmu Hukum.
Debby Borumei yang kuliah di Universitas Udayana, mengambil jurusan Ilmu kelautan, dan Gloria Torey yang kuliah di Undiknas, mengambil jurusan Ilmu Komunikasi.
Ketiganya adalah mahasiswa dan mahasiswi asal Sorong, Papua Barat. Ditemui usai ketiganya tampil menyanyi di panggung acara Dies Natalis Universitas Warmadewa, Selasa (17/9) malam, ketiganya mengaku nyaman menjalani kuliah di Bali.
“Bali itu aman. Itu alasan kami kuliah di Bali. Kita juga bisa mengunjungi berbagai lokasi wisata di Bali kalau pas penat kuliah,” terang Vladinier Yohan Kafiar didampingi dua kawannya, Debby Borumei dan Gloria Torey saat ditemui di belakang panggung.
Lanjut pemuda bersuara merdu ini, Bali memiliki culture yang bagus, apalagi masyatakatnya ramah. Dengan begitu, anak-anak mahasiswa asal Papua seperti dirinya bisa mengembangkan talenta mereka.
Seperti bernyanyi juga dalam dunia seni tari. Terkait kesulitan kuliah di Bali, Debby Borumei dalam kesempatan itu juga mengaku bahwa sejauh ini tidak ada kesulian yang berarti yang dihadapinya sebagai anak Papua.
Terutama dalam dunia pergaulan di lingkungan dan juga di kampus. “Di Bali khususnya di kampus, untuk bergaul soal menyesuaikan diri terbilang agak sulit,
tapi tidak sesulit teman-teman yang di Jawa. Tapi, semuanya mudah. Bali kan aman. Yang penting pandai bergaul saja.
Apalagi, Bali juga terdiri dari banyak suku,” aku dara cantik yang kini menempuh semester akhir jurusan Ilmu Kelautan di kampus Udayana ini.
Lanjut dia, tidak hanya sebatas keramahan dari masyarakat Bali, dirinya dan teman mahasiswa asal Papua sejatinya punya harapan lain juga terhadap pemerintah di Bali.
Mereka berharap agar pemerintah di Bali juga memperhatikan mahasiswa asal Papua yang kuliah di Bali, sebagaimana pemerintah Bali memperhatikan mahasiswa Bali sendiri.
Mereka berharap diperhatikan, sebagai sesama anak bangsa Indonesia. “Kami berharap ada campur tangan pemerintah di Bali.
Supaya kami merasa tersentuh langsung sebagai anak Papua dan indonesia. Entah itu dalam kegiatan apapun.
Sama seperti pemerintah kami di Papua yang memberikan perhatian yang baik kepada pendatang di Papua,” tambahnya.
Saat ditanya apa harapan ke depan, Gloria Torey juga menimpali bahwa haraan mereka sebagai mahasiswa Papua di Bali agar selalu bisa menikmati kenyamanan dan keramahan pulau Bali.
“Kami berharap kami bisa kuliah dengan aman, sehingga kami bisa membanggakan orang tua membanggakan Papua dan Negara,
agar ilmu kami berguna untuk Papua dan negara,” tandas dara cantik yang sebentar lagi akan diwisudakan sebagai sarjana komunikasi ini. (rba)