33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:00 PM WIB

Hasil Medis TKW Buleleng Meninggal Alami, Keluarga Ungkap Fakta Baru

BANJAR – Jenazah pekerja migran Indonesia AA Ayu Deni Sustinayani, 23, akhirnya bisa dipulangkan ke Indonesia.

Jenazah almarhumah tiba di rumah duka di Banjar Enjung Sangiang, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Selasa (17/9) sekitar pukul 02.00 dini hari. Berdasar informasi tim medis rumah sakit di Turki, almarhumah meninggal dunia secara alami. Bukan karena sakit atau sebab lain.

Ikut menyambut jenazah almarhumah Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Bali

Soleh Hidayat, Kadisnaker Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Ardha, dan Kadisnaker Buleleng Ni Made Dwi Priyanti Koriawan.

Jenazah Ayu Deni setiba di rumah duka disambut isakan tangis dan histeria kerabat almarhumah. Bahkan ibunda Ayu Deni, Ketut Artini harus diungsikan dari rumah duka lantaran shock.

Ayah mendiang Ayu Deni, Anak Agung Ngurah Adnyana mengaku sudah melakukan sejumlah persiapan untuk upacara Mekinsan di Gni, Kamis (19/9) besok.

Keluarga besar sudah menerima ikhlas kepergiaan Ayu Deni. “Kalau untuk ibundanya masih shock, harus ditenangkan dulu agar perlahan dapat menerima,” ucap Ngurah Adnyana.

Berdasar data medis yang dilansir Aydin Adnan Menderes University Research and Application Hospital Forensic Medicine Main Science Branch, mendiang Ayu Deni dinyatakan meninggal secara alami (natural death).

“Jenazah sudah diotopsi. Hasil otopsi RS Turki memang menyatakan Gek Ayu (Anak Agung Ayu Deni) meninggal secara alami.

Artinya, tidak ada gejala aneh, seperti luka benturan akibat penganiayaan dan juga tidak terkontaminasi penyakit menular,” kata salah satu kerabat Ayu Deni, Dewa Dukakis.

Hanya saja, katanya, keseluruhan hasil medis dari RS Turki itu belum secara lengkap diterima termasuk hasil otopsinya.

“Informasinya hasil lengkap otopsi akan dikirim langsung dari Turki kepada pihak keluarga. Untuk mengetahui penyebab meninggalnya Gek Ayu, masih menunggu lagi 6 bulan kedepan,” tandasnya. 

BANJAR – Jenazah pekerja migran Indonesia AA Ayu Deni Sustinayani, 23, akhirnya bisa dipulangkan ke Indonesia.

Jenazah almarhumah tiba di rumah duka di Banjar Enjung Sangiang, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Selasa (17/9) sekitar pukul 02.00 dini hari. Berdasar informasi tim medis rumah sakit di Turki, almarhumah meninggal dunia secara alami. Bukan karena sakit atau sebab lain.

Ikut menyambut jenazah almarhumah Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Bali

Soleh Hidayat, Kadisnaker Provinsi Bali Ida Bagus Ngurah Ardha, dan Kadisnaker Buleleng Ni Made Dwi Priyanti Koriawan.

Jenazah Ayu Deni setiba di rumah duka disambut isakan tangis dan histeria kerabat almarhumah. Bahkan ibunda Ayu Deni, Ketut Artini harus diungsikan dari rumah duka lantaran shock.

Ayah mendiang Ayu Deni, Anak Agung Ngurah Adnyana mengaku sudah melakukan sejumlah persiapan untuk upacara Mekinsan di Gni, Kamis (19/9) besok.

Keluarga besar sudah menerima ikhlas kepergiaan Ayu Deni. “Kalau untuk ibundanya masih shock, harus ditenangkan dulu agar perlahan dapat menerima,” ucap Ngurah Adnyana.

Berdasar data medis yang dilansir Aydin Adnan Menderes University Research and Application Hospital Forensic Medicine Main Science Branch, mendiang Ayu Deni dinyatakan meninggal secara alami (natural death).

“Jenazah sudah diotopsi. Hasil otopsi RS Turki memang menyatakan Gek Ayu (Anak Agung Ayu Deni) meninggal secara alami.

Artinya, tidak ada gejala aneh, seperti luka benturan akibat penganiayaan dan juga tidak terkontaminasi penyakit menular,” kata salah satu kerabat Ayu Deni, Dewa Dukakis.

Hanya saja, katanya, keseluruhan hasil medis dari RS Turki itu belum secara lengkap diterima termasuk hasil otopsinya.

“Informasinya hasil lengkap otopsi akan dikirim langsung dari Turki kepada pihak keluarga. Untuk mengetahui penyebab meninggalnya Gek Ayu, masih menunggu lagi 6 bulan kedepan,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/