NUSA DUA – World Flower Council (WFC) Summit diselenggarakan di Bali pada 19-22 September 2019. Acara yang digelar di The Westin Hotel, Nusa Dua, Bali ini dihadiri anggota dari sekitar 20 negara.
WFC merupakan ajang bagi para anggotanya untuk berkumpul dan berdiskusi perihal perkembangan industry bunga dan dekorasi.
Menariknya, cara ini tidak hanya ditujukan bagi anggota saja, tetapi juga bagi pecinta, pelaku industri bunga dan juga kurator.
WFC Summit di Indonesia merupakan kedua kalinya digelar, setelah sebelumnya digelar di Jakarta pada 2005 lalu.
Nah, tahun ini digelar di Pulau Dewata dengan mengangkat tema “The Tropical Beauty of Indonesia”.
“Indonesia sebagai negara tropis sebenarnya memiliki kekayaan bunga-bunga tropis yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Dan, melalui forum inilah kami ingin menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki variasi bunga-bunga tropis yang indah,” ujar Maya Solichin, Ketua Umum WFC Indonesia, Sabtu (21/9).
Dina Touwani, penasihat WFC Indonesia mengatakan, acara ini juga bertujuan sebagai ajang komunikasi bagi para pecinta, desainer, kurator, dan pelaku di industri perbungaan sekaligus untuk mempererat hubungan antar anggota organisasi WFC.
“Ajang komunikasi ini dapat dimanfaatkan sebagai wadah berbagi tren dan ilmu seni merangkai bunga, sekaligus memperluas jaringan dalam mengembangankan potensi ekspor bunga-bunga tropis,” sebutnya.
Dalam pagelaran kali ini, diisi dengan berbagai acara yang menarik, seperti melakukan kunjunga bersama ke perkebunan Sekar Bumi, Payangan, Gianyar yang merupakan taman bunga Heliconia terbesar di Bali.
Ada juga progam Country Design untuk merangkai atau membuat instalasi bunga dan masih banyak lagi lainnya.
Di acara puncak, WFC Summit menghadirkan kolaborasi spesial dengan desainer aksesori fashion dan seni Rinaldy A. Yanuardi dalam pagelaran fashion bersama dengan para desainer bunga Indonesia.