32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 15:06 PM WIB

Jadi Atraksi Tarik Wisatawan, Bupati Artha Dukung Sekaa Makepung

NEGARA – Makepung merupakan salah satu kekayaan tradisi di Jembrana yang lestari dan menjadi salah satu daya tarik wisata.

Sejumlah event makepung yang digelar selain sebagai upaya pelestari budaya, juga untuk atraksi menarik wisatawan datang ke Bumi Makepung,

seperti Makepung Bupati Cup yang digelar di Sirkuit Makepung Blatung Cina, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Minggu (22/9).

Dalam upaya pelestarian tradisi tersebut tidak lepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Jembrana yang mendukung para sekaa makepung, mulai bantuan dalam bentuk materil dan penyediaan sarana, prasarana serta fasilitas makepung.

Dukungan dari pemerintah tersebut disampaikan ketua sekaa makepung Jembrana I Made Mara dalam tatap muka sekaa makepung dengan Bupati Jembrana I Putu Artha, dan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Sabtu (21/9) malam.

Dalam pertemuan yang rutin digelar sehari sebelum pelaksanaan makepung tersebut, seka makepung meminta pemerintah kabupaten untuk menambah dan memperbaiki sejumlah sarana, prasarana serta fasilitas makepung lainnya.

Bupati Jembrana I Putu Artha dalam tatap muka tersebut menyampaikan, makepung merupakan tradisi khas Jembrana yang harus tetap dilestarikan.

Karena itu, segala bentuk bantuan tetap akan diberikan pemerintah daerah kepada sekaa makepung. Pemberian bantuan juga akan disertai dengan pengawasan agar bantuan yang diberikan dapat terealisasi dengan baik.

“Semoga kedepannya kegiatan mekepung dapat dilaksanakan dengan baik,” ujar Bupati Artha. Bupati menyampaikan pada sekaa makepung agar permohonan bantuan agar lebih awal diajukan ke Dinas Pariwisata Kebudayaan Jembrana.

“Apa yang sudah menjadi program pemerintah daerah agar masyarakat tetap mendukung, dengan tujuan Jembrana lebih maju di bidang pariwisata,” terangnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana Nengah Alit mengatakan, makepung sudah mendapat pengakuan sebagai warisan budaya nasional sehingga harus tetap lestari sepanjang masa di Bumi Makepung.

“Atraksi makepung yang sudah mendapat pengakuan sebagai warisan Budaya Nasional harus tetap ajeg di Kabupaten Jembrana,” ujarnya.

Salah satu upaya melestarikan tradisi tersebut dengan event seperti Bupati Cup, Jembrana Cup dan Gubernur Cup yang sudah digelar lagi setelah sempat terhenti.

Sejumlah kegiatan makepung tersebut menarik banyak wisatawan datang karena tertarik dengan kekhasan, dan keunikan makepung. “Makepung juga sebagai daya tarik wisata Jembrana,” ungkapnya. 

Makepung selain diselenggarakan di darat dengan tanah kering, juga digelar di tanah basah atau sawah yang disebut makepung lampit.

Makepung lampit ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan, terutama fotografer. Dalam tatap muka tersebut dihadiri pimpinan OPD pemerintah kabupaten Jembrana, forum pimpinan pemerintah daerah Jembrana, sekaa dan masyarakat.

Usai tatap muka, masyarakat disuguhi berbagai macam hiburan, salah satunya kolaborasi jegog dan rebana. (rba)

NEGARA – Makepung merupakan salah satu kekayaan tradisi di Jembrana yang lestari dan menjadi salah satu daya tarik wisata.

Sejumlah event makepung yang digelar selain sebagai upaya pelestari budaya, juga untuk atraksi menarik wisatawan datang ke Bumi Makepung,

seperti Makepung Bupati Cup yang digelar di Sirkuit Makepung Blatung Cina, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Minggu (22/9).

Dalam upaya pelestarian tradisi tersebut tidak lepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten Jembrana yang mendukung para sekaa makepung, mulai bantuan dalam bentuk materil dan penyediaan sarana, prasarana serta fasilitas makepung.

Dukungan dari pemerintah tersebut disampaikan ketua sekaa makepung Jembrana I Made Mara dalam tatap muka sekaa makepung dengan Bupati Jembrana I Putu Artha, dan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Sabtu (21/9) malam.

Dalam pertemuan yang rutin digelar sehari sebelum pelaksanaan makepung tersebut, seka makepung meminta pemerintah kabupaten untuk menambah dan memperbaiki sejumlah sarana, prasarana serta fasilitas makepung lainnya.

Bupati Jembrana I Putu Artha dalam tatap muka tersebut menyampaikan, makepung merupakan tradisi khas Jembrana yang harus tetap dilestarikan.

Karena itu, segala bentuk bantuan tetap akan diberikan pemerintah daerah kepada sekaa makepung. Pemberian bantuan juga akan disertai dengan pengawasan agar bantuan yang diberikan dapat terealisasi dengan baik.

“Semoga kedepannya kegiatan mekepung dapat dilaksanakan dengan baik,” ujar Bupati Artha. Bupati menyampaikan pada sekaa makepung agar permohonan bantuan agar lebih awal diajukan ke Dinas Pariwisata Kebudayaan Jembrana.

“Apa yang sudah menjadi program pemerintah daerah agar masyarakat tetap mendukung, dengan tujuan Jembrana lebih maju di bidang pariwisata,” terangnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jembrana Nengah Alit mengatakan, makepung sudah mendapat pengakuan sebagai warisan budaya nasional sehingga harus tetap lestari sepanjang masa di Bumi Makepung.

“Atraksi makepung yang sudah mendapat pengakuan sebagai warisan Budaya Nasional harus tetap ajeg di Kabupaten Jembrana,” ujarnya.

Salah satu upaya melestarikan tradisi tersebut dengan event seperti Bupati Cup, Jembrana Cup dan Gubernur Cup yang sudah digelar lagi setelah sempat terhenti.

Sejumlah kegiatan makepung tersebut menarik banyak wisatawan datang karena tertarik dengan kekhasan, dan keunikan makepung. “Makepung juga sebagai daya tarik wisata Jembrana,” ungkapnya. 

Makepung selain diselenggarakan di darat dengan tanah kering, juga digelar di tanah basah atau sawah yang disebut makepung lampit.

Makepung lampit ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan, terutama fotografer. Dalam tatap muka tersebut dihadiri pimpinan OPD pemerintah kabupaten Jembrana, forum pimpinan pemerintah daerah Jembrana, sekaa dan masyarakat.

Usai tatap muka, masyarakat disuguhi berbagai macam hiburan, salah satunya kolaborasi jegog dan rebana. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/