SURABAYA – Musim Liga 1 2018 Persebaya Surabaya begitu digdaya saat menghadapi Bali United. Apalagi saat itu Persebaya memiliki predator asal Brazil; David Da Silva.
Di putaran kedua Liga 1 2018, Bali United dihajar dengan skor 2-5 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
David Da Silva mencetak hattrick disaat sang istri mengandung. Dua gol lagi dilesakkan oleh Osvaldo Ardiles Haay.
Di putaran pertama Liga 1 2019, David Da Silva tidak ada karena hengkang ke klub Korea Selatan, Pohang Steelers.
Posisinya digantikan oleh Amido Balde. Performa Balde melempem dan akhirnya dilepas oleh Manajemen Persebaya jelang putaran kedua musim ini berakhir.
Di putaran kedua Liga 1 2019, David Da Silva kembali direkrut oleh Persebaya. Tidak butuh waktu lama, Da Silva langsung nyetel dengan permainan Persebaya.
Dalam tiga pertandingan, penyerang asal Negeri Samba itu sudah melesakkan dua gol. Masalahnya, dalam tiga pertandingan menghadapi klub yang dihuni oleh penyerang Brazil, Serdadu Tridatu tumbang dua kali.
Kala itu, Bali United kalah ditangan Barito Putra dan Persela Lamongan. Sedangkan saat menghadapi Tira Persikabo yang dihuni Ciro Alves, Bali United menang dengan skor 0-2.
Selain Da Silva, masih ada dua pemain asal Brazil lainnya dikubu Bajul Ijo. Mereka adalah Diogo Campos dan Otavio Dutra yang masih belum rampung proses naturalisasinya.
Disaat yang bersamaan, ketiga pemain tersebut ditambah Oslvaldo sama-sama mencetak satu gol untuk memastikan kemenangan 0-4 menghadapi PSIS Semarang pekan lalu.
Pertanyaannya, mampukan Bali United menang malam hari ini di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya? Jika mampu keluar dari tekanan, tentu Bali United bisa menang atau setidaknya mencuri satu poin.
Selain itu bagaimana caranya Portuguese Connection di Bali United bisa meredam Brazilian Connection di kubu Persebaya.
Portuguese Connection bisa disematkan karena ada dua pemain termasuk Teco yang menggunakan Bahasa Portugis, bahasa resmi Brazil dan Portugal. Selain Teco, ada Willian Pacheco dan Paulo Sergio.
Kedua pemain ini perannya cukup vital di posnya masing-masing. “Kami sempat melawan Diogo waktu di Kalteng (Putra). Kami sudah tahu kualitas permainan mereka semua dan banyak bantu tim.
Kami harus memiliki konsentrasi tinggi saat hilang bola,” terang Coach Teco saat diwawancarai di Rumah Dinas Wakil Walikota Surabaya kemarin.
Tanpa mengesampingkan pemain lainnya, pelatih yang membawa Persija Jakarta menjadi kampiun Liga 1 2018 tersebut
menilai pemain lokal Persebaya juga berbahaya. “Yang penting, kami bisa marking (pemain) dengan benar,” tegasnya.