DENPASAR – Tewasnya Gusti Nyoman Suarningsih masih meninggalkan teka-teki. Apalagi sang terduga pelaku, I Wayan Sutarsa juga ikut tewas setelah bunuh diri karena minum racun.
Polisi pun kesulitan mengungkap motif dan bagaimana caranya Suarningsih dibunuh oleh terduga pelaku I Wayan Sutarsa.
Satu fakta yang terungkap, sebelum tewas dibunuh, Suarningsih kerap menerima ancaman. “Ancaman itu melalui telepon maupun pesan Whatsapp,” ujar adik kandung Suarningsih, Gusti Agus, kemarin.
Puncaknya mulai awal 2019 lalu, Sutarsa yang sebelumnya sudah lost contact dengan Suarningsih tiba-tiba mulai melakukan pengancaman.
Tidak hanya itu, ban dari mobil yang saat itu baru saja dibeli oleh Suarningsih digembosi oleh pelaku saat parkir di rumah Suarningsih sendiri di Mambal, Badung.
“Kakak kami diancam dan diincar. sehingga kami melapor ke Polres Badung. Apalagi kemudian ada pengrusakan empat ban mobil senilai Rp 6,9 juta.
Sesuai prosedur hukum kami laporkan ke polisi,” kata Gusti Agus saat ditemui di lokasi pengabenan korban Suarningsing di Mambal, Badung, Kamis (26/9) kemarin.
Dijelaskannya, pertemuan Suarningsih dan Sutarsa bermula 2014 lalu. Saat itu, Suarningsih memberikan modal bisnis beternak ikan lele kepada Sutarsa.
Namun 2015, hubungan keduanya rusak lantaran Sutarsa diduga merusak kepercayaan Suarningsih selaku pemberi modal.
Tahun 2015, keduanya pun sudah tidak saling berhubungan lagi. Di tahun 2019, tiba-tiba saja Sutarsa mulai meneror Suarningsih.
“Di tahun 2019 kemarin sudah mulia ada indikasi pengancaman. Dia datang ke rumah. Dan, di garasi dia menggembos ban mobil Terios.
Dia juga mengancam lewat WA. Itu kami juga sudah laporkan. Tanggal 19 (September 2019) itu kakak kami diminta keterangan (oleh Polres Badung). Karena ada pengancaman itu. Kakak kami juga selalu dibuntuti,” urainya.
Sebagaimana yang diberitakan, warga Jalan Segara Madu Gang Ratna, Banjar Kelan Abian, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Badung digegerkan dengan penemuan dua sosok jasad manusia sekaligus, Sabtu (21/9) lalu.
Kedua sosok jasad itu masing-masing berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, yakni I Wayan Sutarsa, 42, dan Gusti Nyoman Suarningsih, 37.
Dua jasad itu ditemukan di dua lokasi berbeda. Jasad dari Sutarsa di Jalan Segara Madu Gang Ratna III, Banjar Kelan Abian, Tuban, Kuta, Badung pukul 10.00 Wita.
Jasad sosok pria asal Lingkungan Pasek Kedonganan, Desa Kedonganan, Kecamatan Kuta ini ditemukan di bawah pohon Ketapang tepat di seberang rumah nomor 5A.
Sementara jasad dari Suarningsih ditemukan sekitar 500 meter ke arah timur dari titik penemuan jasad dari Sutarsa sekitar pukul 18.00 Wita.
Jasad tersebut ditemukan terkubur di kebun di Gang Ratna II Nomor 2 tepatnya di belakang rumah Made Letis, 78 yang tak lain merupakan paman dari Sutarsa.
Sosok perempuan asal Banjar Mambal Kajanan, Desa Mambal, Kecamatan Abiansemal, Badung ini ditemukan terkubur di dalam tanah sedalam sekitar 15 sentimeter.
Jasadnya ditemukan polisi berdadarkan analisa daro surat yang ditinggalkan pelaku usai tewas bunuh diri dengan cara meminum racun.