29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:07 AM WIB

FIX! Mahasiswa Bali Desak Pemerintah Ungkap Pelaku Penembakan Aktivis

DENPASAR – Puluhan mahasiswa dari Forum Mahasiswa Bali Bersatu (FMBB) menggelar aksi damai di sebelah barat Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Jumat (27/9) sore.

Selain menggelar aksi damai, mereka juga menggelar doa bersama buntut tewasnya dua mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara saat aksi demonstrasi mahasiswa menolak RUU KPK, RUU KUHP, dan sejumlah RUU kontroversial lain.

Mereka mengikatkan pita hitam di kepala dan lengan sebagai wujud berbelasungkawa. Mereka juga melakukan aksi bakar lilin bersama.

Koordinator aksi I Kadek Suwawa Kiki Kesuma Dewa mengatakan, buntut tewasnya dua mahasiswa di Kendari, mahasiswa di Bali tidak akan tinggal diam.

“Kami juga menuntut keadilan agar pelaku penembakan segera diusut,” katanya. Menurutnya, mahasiswa Bali akan terus bergerak dan secara lantang menyuarakan perlawanan terhadap sejumlah RUU yang dianggap bermasalah. 

Sikap represif pihak aparat penegak hukum dalam mengamankan aksi demonstrasi di berbagai kota di Indonesia juga disayangkan oleh mahasiswa Bali.

Sikap pihak aparat yang berlebihan, kata dia, membuat para aktivis dan mahasiswa terluka secara fisik. Oleh sebab itu, aparat diminta tidak memberikan reaksi yang berlebihan. 

“Kami juga meminta agar segera menghentikan kriminalisasi terhadap aktivis. Bebaskan kawan-kawan kami yang telah ditangkap,” tegasnya.

Selain itu, tuntutan lain dalam aksi ini,  Forum Mahasiswa Bali Bersatu mendorong pemerintah agar menyelesaikan masalah kebakaran hutan secara serius.

Segera adili para pelaku pembakaran hutan sesuai aturan hukum yang berlaku. “Kami juga menuntut agara pemerintah memberikan perlindungan dan kedamaian bagi masyarakat Papua,” tandasnya.

Aksi ini juga diwarnai dengan pembacaan puisi, dan menyanyikan lagu kebangsaan. Aksi para mahasiswa ini juga dikawal ketat aparat dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP. 

DENPASAR – Puluhan mahasiswa dari Forum Mahasiswa Bali Bersatu (FMBB) menggelar aksi damai di sebelah barat Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Jumat (27/9) sore.

Selain menggelar aksi damai, mereka juga menggelar doa bersama buntut tewasnya dua mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara saat aksi demonstrasi mahasiswa menolak RUU KPK, RUU KUHP, dan sejumlah RUU kontroversial lain.

Mereka mengikatkan pita hitam di kepala dan lengan sebagai wujud berbelasungkawa. Mereka juga melakukan aksi bakar lilin bersama.

Koordinator aksi I Kadek Suwawa Kiki Kesuma Dewa mengatakan, buntut tewasnya dua mahasiswa di Kendari, mahasiswa di Bali tidak akan tinggal diam.

“Kami juga menuntut keadilan agar pelaku penembakan segera diusut,” katanya. Menurutnya, mahasiswa Bali akan terus bergerak dan secara lantang menyuarakan perlawanan terhadap sejumlah RUU yang dianggap bermasalah. 

Sikap represif pihak aparat penegak hukum dalam mengamankan aksi demonstrasi di berbagai kota di Indonesia juga disayangkan oleh mahasiswa Bali.

Sikap pihak aparat yang berlebihan, kata dia, membuat para aktivis dan mahasiswa terluka secara fisik. Oleh sebab itu, aparat diminta tidak memberikan reaksi yang berlebihan. 

“Kami juga meminta agar segera menghentikan kriminalisasi terhadap aktivis. Bebaskan kawan-kawan kami yang telah ditangkap,” tegasnya.

Selain itu, tuntutan lain dalam aksi ini,  Forum Mahasiswa Bali Bersatu mendorong pemerintah agar menyelesaikan masalah kebakaran hutan secara serius.

Segera adili para pelaku pembakaran hutan sesuai aturan hukum yang berlaku. “Kami juga menuntut agara pemerintah memberikan perlindungan dan kedamaian bagi masyarakat Papua,” tandasnya.

Aksi ini juga diwarnai dengan pembacaan puisi, dan menyanyikan lagu kebangsaan. Aksi para mahasiswa ini juga dikawal ketat aparat dari kepolisian, TNI, dan Satpol PP. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/