25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:27 AM WIB

Kantongi 120 Apoteker AOC, Dinkes Fokus Sosialisasi Gema Cermat 2019

DENPASAR – Dinas Kesehatan Bali menunjukkan komitmen yang serius terkait pemakaian obat yang rasional.

Hal itu terungkap setelah diadakan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) yang berlangsung di Klungkung sejak Kamis (26/9) hingga Jumat (27/9) lalu.

Sejauh ini, Pulau Dewata memiliki 120 apoteker agent of changes (AOC alias agen perubahan, Red) yang bertugas mewujudkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola konsumsi obat yang benar.

Minus Karangasem, seluruh kabupaten di Bali memiliki apoteker AOC. ’’AOC ini adalah apoteker yang terpilih dan sudah mendapat pelatihan sebagai agen perubahan.

Mereka merupakan perpanjangan tangan pemerintah, dalam melaksanakan edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan obat yang benar secara massif, serta kontinu untuk membantu

mencerdaskan masyarakat dalam penggunaan obat. Sebagai bagian dari upaya promotif dan preventif kesehatan,’’ kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Bali Ni Made Metti Utami, Sabtu (28/9) kemarin.

Apoteker AOC, jelasnya, mampu memberikan sosialisasi penggunaan obat yang benar dengan bahasa sederhana, agar mudah dimengerti masyarakat.

Para AOC ini bertugas sebagai fasilitator dan membimbing kelompok masyarakat yang hadir dalam Gema Cermat.

’’Mereka sebagai pendamping masyarakat saat simulasi mempelajari kemasan, jenis obat, indikasi atau manfaat, kedaluarsa, dan cara penggunaannya,’’ tandasnya sembari berharap informasi tersebut menular di masyarakat.

Made Metti Utami menegaskan, Pemkab Klungkung sangat mengapresiasi dan mendukung serta responsif terhadap Gema Cermat.

’’Tahun 2019 ini, kami lakukan di Gianyar dan Klungkung. Gema Cermat ini, mulai dilaksanakan tahun 2016. Hanya tinggal Karangasem yang belum dapat penyuluhan.

Tahun 2020 akan dilakukan,’’ tegasnya sembari menyebut Dinkes Bali mengirim nominasi pemilihan Master of Changes (MOC) tingkat nasional di Jogjakarta, 7 Oktober 2019 mendatang.

’’Dari Provinsi Bali yang lolos ke tingkat nasional 3 AOC, 2 AOC Tabanan, dan 1 AOC Buleleng,’’ rincinya.

Metti berharap, melalui AOC, masyarakat Bali mendapat edukasi berkesinambungan. Aktivitas AOC, ungkapnya, terpantau Kemenkes. (rba/djo)

DENPASAR – Dinas Kesehatan Bali menunjukkan komitmen yang serius terkait pemakaian obat yang rasional.

Hal itu terungkap setelah diadakan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) yang berlangsung di Klungkung sejak Kamis (26/9) hingga Jumat (27/9) lalu.

Sejauh ini, Pulau Dewata memiliki 120 apoteker agent of changes (AOC alias agen perubahan, Red) yang bertugas mewujudkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola konsumsi obat yang benar.

Minus Karangasem, seluruh kabupaten di Bali memiliki apoteker AOC. ’’AOC ini adalah apoteker yang terpilih dan sudah mendapat pelatihan sebagai agen perubahan.

Mereka merupakan perpanjangan tangan pemerintah, dalam melaksanakan edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan obat yang benar secara massif, serta kontinu untuk membantu

mencerdaskan masyarakat dalam penggunaan obat. Sebagai bagian dari upaya promotif dan preventif kesehatan,’’ kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Bali Ni Made Metti Utami, Sabtu (28/9) kemarin.

Apoteker AOC, jelasnya, mampu memberikan sosialisasi penggunaan obat yang benar dengan bahasa sederhana, agar mudah dimengerti masyarakat.

Para AOC ini bertugas sebagai fasilitator dan membimbing kelompok masyarakat yang hadir dalam Gema Cermat.

’’Mereka sebagai pendamping masyarakat saat simulasi mempelajari kemasan, jenis obat, indikasi atau manfaat, kedaluarsa, dan cara penggunaannya,’’ tandasnya sembari berharap informasi tersebut menular di masyarakat.

Made Metti Utami menegaskan, Pemkab Klungkung sangat mengapresiasi dan mendukung serta responsif terhadap Gema Cermat.

’’Tahun 2019 ini, kami lakukan di Gianyar dan Klungkung. Gema Cermat ini, mulai dilaksanakan tahun 2016. Hanya tinggal Karangasem yang belum dapat penyuluhan.

Tahun 2020 akan dilakukan,’’ tegasnya sembari menyebut Dinkes Bali mengirim nominasi pemilihan Master of Changes (MOC) tingkat nasional di Jogjakarta, 7 Oktober 2019 mendatang.

’’Dari Provinsi Bali yang lolos ke tingkat nasional 3 AOC, 2 AOC Tabanan, dan 1 AOC Buleleng,’’ rincinya.

Metti berharap, melalui AOC, masyarakat Bali mendapat edukasi berkesinambungan. Aktivitas AOC, ungkapnya, terpantau Kemenkes. (rba/djo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/