DENPASAR – Dalam mengembangkan olahraga basket lokal, Jr. NBA Coaches Academy menggelar pelatihan kepada ribuan guru di Pulau Bali.
Pelatihan tersebut digelar di GOR Ngurah Rai Denpasar, Kamis (3/10). Pelatihan oleh Jr. NBA Coaches Academy ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan yang diadakan di 21 Kota di Indonesia.
Pelatihan ini telah menjangkau lebih dari 44.000 guru dari 35.000 sekolah dari 21 kota tersebut.
Tujuannya untuk mengembangkan olahraga basket lokal melalui pelatihan lapangan, penguatan dan pengkondisian tubuh serta pendidikan basket.
Menariknya juga, program ini bebas biaya dan terbuka untuk para guru olahraga dan pelatih. “Para guru ini dilatih karena guru-guru yang hadir ini
adalah kunci agar anak-anak jadi tumbuh sehat,” ujar Associate Vice President of Marketing Partnership NBA Asia, Jim Wong.
Ditambahkannya, Program Akademi Pelatih Jr. NBA diharapakan nantinya dapat menciptakan standar permainan basket dan memberikan pelatihan mendasar serta mempromosikan gaya hidup sehat.
Wakil Gubenur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati hadir membuka acara Jr. NBA Coaches Academy di Gor Ngurah Rai Denpasar.
Menariknya, pria asal Ubud, Gianyar usai memberikan sambutan, juga sempat dilatih sebentar oleh Carlos Barroca, pria yang memelopori prakarsa pengembangan basket NBA di Asia untuk melempar bola ke jaring basket.
Menggunakan pakaian adat Bali, Cok Ace, begitu ia dikenal melempar bola basket ke jaring. Namun percobaan pertama tersebut gagal. Selanjutnya, dipercobaan kedua berhasil.
Sejumlah 825 guru dari 727 sekolah di Bali yang hadir ini pun memberikan tepuk tangan atas keberhasilan Cok Ace memasukan bola ke jaring basket.
“Basket tidak hanya tentang olahraga dan kesehatan saja. Tetapi dapat membangkitkan kebahagiaan dan memberikan semangat yang positif,” kata pria yang berlatarbelakang seniman ini usai acara.
Terlebih, kata Cok Ace, mereka yang menekuni olahraga basket adalah orang-orang yang penuh kegembiraan, aktif dan berpikir dengan cerdas.
Untuk itu, dia berharap acara seperti ini tdiak berhenti disini saja. Guru-guru olahraga di Bali perlu melakukan penajaman sains atau ilmu.
“Kita beruntung bertemu dan dilatih oleh para pelatih internasioal ini. Kami berharap nantinya mereka hadir kembali,” tutupnya.