DENPASAR – Kepergian Bupati Buleleng tahun 1993-2002, Drs I Ketut Wirata Sindhu pada Senin siang (7/10) malam membuat keluarga merasa sangat kehilangan.
Banyak kenangan yang tak bisa dilupakan oleh keluarga. Wirata meninggalkan seorang istri, Ni Luh Nyoman Masmi, dan empat orang putra.
Yakni Putu Umbara Sugiantara, Made Dwining Ratna Sari, Nyoman Diah Utari Dewi, Ketut Manggala Putra, serta tiga cucu.
Dr. Nyoman Diah Utari Dewi, anak ketiga almarhum saat ditemui di Rumah Duka Kertha Semadi menuturkan, ayahanda Wirata Sindhu adalah sosok yang memiliki semangat luar biasa.
Terlebih saat melawan sakit kanker usus yang dideritanya selama 4 tahun. Selain itu, semangat Wirata Sindhu dalam dunia pendidikan juga tak kalah.
Dalam menghadapi sakitnya, Wirata Sindhu masih sempat-sempatnya mengikuti berbagai kegiatan di kampus Universitas Ngurah Rai, perguruan tinggi yang didirikannya.
“Bapak memang senangnya di kampus. Semangatnya jadi tersalurkan di kampus. Setiap membicarakan tentang kampus dan politik, langsung semangat.
Kalau tidak salah, tiga hari yang lalu ada akreditasi kampus, sangat senang beliau melihat kemajuan kampusnya,” ujar Dr. Nyoman Diah Utari Dewi.
Wirata Sindhu yang memiliki sosok santai dalam menjalani hidup selain menjadi pendiri, kini juga sebagai Pembina di Universitas Ngurah Rai. Selain itu, dia juga menjadi penasehat di partai Golkar.