25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:12 AM WIB

Sampel Basi, Polisi Sulit Ungkap Kematian Misterius Siswi SMP di Sawan

SAWAN  – Polisi terus melakukan penyelidikan terkait insiden meninggalnya pelajar SMP Komang Angelique Cyntia Murti, warga Desa Suwug, Sawan, yang tewas secara misterius.

Hanya saja polisi kini kesulitan melakukan pemeriksaan sampel. Lantaran sampel sudah basi dan berpotensi menunjukkan hasil uji yang berbeda.

Kemarin, polisi bersama tim dari Dinas Kesehatan Buleleng dan Puskesmas Sawan I kembali melakukan penyelidikan di Banjar Dinas Lebah, Desa Suwug.

Polisi dan tim kesehatan, sempat mendatangi rumah duka Komang Angelique Cyntia Murti, 13, pelajar yang tewas mendadak pada Selasa (8/10) malam lalu.

Tim juga sempat mengecek ke warung tempat orang tua korban meninggal, membeli makanan. Hasil keterangan pemilik warung, menunjukkan tak ada hal-hal yang mencurigkan.

Sebab, selain orang tua korban, saat itu ada pula beberapa warga lainnya yang membeli makanan di warung yang sama.

Kapolsek Sawan Iptu Gusti Kade Alit Murdiasa mengatakan, sampai saat ini polisi masih belum bisa memastikan penyebab pasti kematian korban.

Meski ada indikasi peristiwa keracunan, faktanya tak ada korban lain yang juga mengalami keracunan seperti yang dialami korban.

“Selain ayah korban (Ketut Budiartawan, Red), ada juga pembeli lainnya. Tapi, pembeli yang lain ini tidak ada yang mengeluh atau mengalami kejadian seperti yang dialami korban (keracunan),” kata Iptu Alit.

Polisi sebenarnya berencana menguji sampel makanan yang sudah diamankan, ke Laboratorium Kesehatan Masyarakat Dinkes Bali.

Hanya saja kualitas sampel makanan yang diamankan sudah sangat buruk. Tak menutup kemungkinan hasil pengujian menjadi tidak valid.

“Masih kami amankan. Tapi sudah tidak seperti di awal kualitasnya. Penjelasan dari petugas kesehatan sih, kalau dipaksa diuji

ada potensi toksin-toksin lainnya yang muncul. Sehingga hasilnya jadi tidak valid. Kami akan upayakan koordinasi lebih lanjut dulu,” imbuhnya.

Apakah polisi akan melanjutkan penyelidikan? Iptu Alit menyatakan, polisi masih harus melakukan koordinasi lebih lanjut. Pihak keluarga sendiri menolak mengotopsi jenazah korban.

Selain itu keluarga juga menolak melapor ke kepolisian. Keluarga justru menyerahkan selembar surat pernyataan yang isinya menerima kepergian korban.

Seperti diberitakan sebelumnya, Komang Angelique Cyntia Murti, 13, tewas mendadak pada Selasa (8/10) malam lalu.

Korban sempat menyantap lauk pauk yang dibeli ayahnya. Setelah menyantap lauk, korban mendadak muntah-muntah dan jatuh tak sadarkan diri.

Korban sempat dilarikan ke RSUD Buleleng, namun sudah dinyatakan meninggal dunia saat sampai di IGD RSUD Buleleng. 

SAWAN  – Polisi terus melakukan penyelidikan terkait insiden meninggalnya pelajar SMP Komang Angelique Cyntia Murti, warga Desa Suwug, Sawan, yang tewas secara misterius.

Hanya saja polisi kini kesulitan melakukan pemeriksaan sampel. Lantaran sampel sudah basi dan berpotensi menunjukkan hasil uji yang berbeda.

Kemarin, polisi bersama tim dari Dinas Kesehatan Buleleng dan Puskesmas Sawan I kembali melakukan penyelidikan di Banjar Dinas Lebah, Desa Suwug.

Polisi dan tim kesehatan, sempat mendatangi rumah duka Komang Angelique Cyntia Murti, 13, pelajar yang tewas mendadak pada Selasa (8/10) malam lalu.

Tim juga sempat mengecek ke warung tempat orang tua korban meninggal, membeli makanan. Hasil keterangan pemilik warung, menunjukkan tak ada hal-hal yang mencurigkan.

Sebab, selain orang tua korban, saat itu ada pula beberapa warga lainnya yang membeli makanan di warung yang sama.

Kapolsek Sawan Iptu Gusti Kade Alit Murdiasa mengatakan, sampai saat ini polisi masih belum bisa memastikan penyebab pasti kematian korban.

Meski ada indikasi peristiwa keracunan, faktanya tak ada korban lain yang juga mengalami keracunan seperti yang dialami korban.

“Selain ayah korban (Ketut Budiartawan, Red), ada juga pembeli lainnya. Tapi, pembeli yang lain ini tidak ada yang mengeluh atau mengalami kejadian seperti yang dialami korban (keracunan),” kata Iptu Alit.

Polisi sebenarnya berencana menguji sampel makanan yang sudah diamankan, ke Laboratorium Kesehatan Masyarakat Dinkes Bali.

Hanya saja kualitas sampel makanan yang diamankan sudah sangat buruk. Tak menutup kemungkinan hasil pengujian menjadi tidak valid.

“Masih kami amankan. Tapi sudah tidak seperti di awal kualitasnya. Penjelasan dari petugas kesehatan sih, kalau dipaksa diuji

ada potensi toksin-toksin lainnya yang muncul. Sehingga hasilnya jadi tidak valid. Kami akan upayakan koordinasi lebih lanjut dulu,” imbuhnya.

Apakah polisi akan melanjutkan penyelidikan? Iptu Alit menyatakan, polisi masih harus melakukan koordinasi lebih lanjut. Pihak keluarga sendiri menolak mengotopsi jenazah korban.

Selain itu keluarga juga menolak melapor ke kepolisian. Keluarga justru menyerahkan selembar surat pernyataan yang isinya menerima kepergian korban.

Seperti diberitakan sebelumnya, Komang Angelique Cyntia Murti, 13, tewas mendadak pada Selasa (8/10) malam lalu.

Korban sempat menyantap lauk pauk yang dibeli ayahnya. Setelah menyantap lauk, korban mendadak muntah-muntah dan jatuh tak sadarkan diri.

Korban sempat dilarikan ke RSUD Buleleng, namun sudah dinyatakan meninggal dunia saat sampai di IGD RSUD Buleleng. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/