27.8 C
Jakarta
22 November 2024, 22:38 PM WIB

CATAT! Bali Akan Mengalami Hari Tanpa Bayangan, Ini Waktunya…

DENPASAR – Fenomena unik kembali akan terjadi di Bali. Fenomena tersebut dikenal dengan nama hari tanpa bayangan, atau nama lain dari kulminasi.

Di Bali, fenomena ini akan terjadi pada hari Rabu (16/10) besok pukul 12.04.

Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Imam Fatchurochman membenarkan Bali akan mengalami fenomena tersebut.

“Iya ada, ini fenomena biasa. Setahun dua kali, tiap enam bulan sekali,” ujar Imam Fatchurochman, Selasa (15/10) sore.

Menurutnya, kulminasi atau transit atau istiwa’ adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat , fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama.

Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau titik zenit.

Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat “menghilang”, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Kulminasi di Bali terjadi bersamaan dengan yang ada di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hanya memang yang membedakan adalah waktu. Di Bali terjadi pukul 12.04 Wita, Mataram pukul 12.01 Wita, dan di Kupang terjadi pukul 11.30 Wita.

Imam mengimbau masyarakat tetap tenang menyikapi fenomena ini. “Untuk masyarakat tidak perlu panik, range suhu masih normal kisaran 22 – 33 derajat.

Cuma memang ada peningkatan suhu dibanding Agustus, karena posisi matahari ada di atas Bali Nusa Tenggara,” pungkasnya.

DENPASAR – Fenomena unik kembali akan terjadi di Bali. Fenomena tersebut dikenal dengan nama hari tanpa bayangan, atau nama lain dari kulminasi.

Di Bali, fenomena ini akan terjadi pada hari Rabu (16/10) besok pukul 12.04.

Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar Imam Fatchurochman membenarkan Bali akan mengalami fenomena tersebut.

“Iya ada, ini fenomena biasa. Setahun dua kali, tiap enam bulan sekali,” ujar Imam Fatchurochman, Selasa (15/10) sore.

Menurutnya, kulminasi atau transit atau istiwa’ adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat , fenomenanya disebut sebagai kulminasi utama.

Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau titik zenit.

Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat “menghilang”, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Kulminasi di Bali terjadi bersamaan dengan yang ada di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hanya memang yang membedakan adalah waktu. Di Bali terjadi pukul 12.04 Wita, Mataram pukul 12.01 Wita, dan di Kupang terjadi pukul 11.30 Wita.

Imam mengimbau masyarakat tetap tenang menyikapi fenomena ini. “Untuk masyarakat tidak perlu panik, range suhu masih normal kisaran 22 – 33 derajat.

Cuma memang ada peningkatan suhu dibanding Agustus, karena posisi matahari ada di atas Bali Nusa Tenggara,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/