31.6 C
Jakarta
25 November 2024, 18:01 PM WIB

NGERI! Mahasiswa Asal Ubud Ditemukan Membusuk di Pantai Lebih

GIANYAR – Warga Desa Lebih, Gianyar dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat dalam kondisi membusuk di perbatasan antara Pantai Lebih dan Pantai Siyut, Gianyar, Selasa sore (15/10).

Belakangan diketahui mayat tersebut mayat Pande Mahayasa, seorang mahasiswa asal Jalan Sandat No.4, Banjar Taman Kaja, Kelurahan Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar.

Menurut informasi yang dihimpun radarbali.id (Jawa Pos Grup), jasad korban pertama kali dilihat oleh anggota Balawista Kabupaten Gianyar saat memantau sekeliling pantai.

Atas temuan itu, anggota balawista lain dan masyarakat sekitar berduyun-duyun ke tempat kejadian perkara (TKP).

Salah satu anggota Balawista I Made Mardiana melihat mayat sudah dalam kondisi telungkup hanya mengenakan celana pendek dan celana panjang tanpa baju.

“Posisinya telungkup, kepala di barat, kaki di timur dengan celana sudah melorot. Wajahnya sudah membusuk, tidak bisa dikenali,” jelas Mardiana usai kejadian.

Identitas korban diketahui setelah petugas Balawista mengecek kantong belakang celana korban. “Ada dompet warna hitam, di dalamnya isi KTP dan SIM,” ungkapnya.

Dari identitas yang tertinggal itu, korban diketahui bernama Pande Mahayasa, seorang mahasiswa kelahiran 14 April 1995 yang menetap di Jalan Sandat Nomor 4 Banjar Taman Kaja, Kelurahan Ubud.

Pascapenemuan, jasad korban dievakuasi oleh TRC dan Balawista Kabuapaten Gianyar beserta jajaran kepolisian langsung dibawa ke kamar jenasah RSUD Sanjiwani Gianyar dengan mobil ambulans PMI.

Awalnya akan diperiksa di RSUD Sanjiwani, tetapi atas persetujuan keluarga, jasad korban akan diotopsi di RS Sanglah. 

GIANYAR – Warga Desa Lebih, Gianyar dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat dalam kondisi membusuk di perbatasan antara Pantai Lebih dan Pantai Siyut, Gianyar, Selasa sore (15/10).

Belakangan diketahui mayat tersebut mayat Pande Mahayasa, seorang mahasiswa asal Jalan Sandat No.4, Banjar Taman Kaja, Kelurahan Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar.

Menurut informasi yang dihimpun radarbali.id (Jawa Pos Grup), jasad korban pertama kali dilihat oleh anggota Balawista Kabupaten Gianyar saat memantau sekeliling pantai.

Atas temuan itu, anggota balawista lain dan masyarakat sekitar berduyun-duyun ke tempat kejadian perkara (TKP).

Salah satu anggota Balawista I Made Mardiana melihat mayat sudah dalam kondisi telungkup hanya mengenakan celana pendek dan celana panjang tanpa baju.

“Posisinya telungkup, kepala di barat, kaki di timur dengan celana sudah melorot. Wajahnya sudah membusuk, tidak bisa dikenali,” jelas Mardiana usai kejadian.

Identitas korban diketahui setelah petugas Balawista mengecek kantong belakang celana korban. “Ada dompet warna hitam, di dalamnya isi KTP dan SIM,” ungkapnya.

Dari identitas yang tertinggal itu, korban diketahui bernama Pande Mahayasa, seorang mahasiswa kelahiran 14 April 1995 yang menetap di Jalan Sandat Nomor 4 Banjar Taman Kaja, Kelurahan Ubud.

Pascapenemuan, jasad korban dievakuasi oleh TRC dan Balawista Kabuapaten Gianyar beserta jajaran kepolisian langsung dibawa ke kamar jenasah RSUD Sanjiwani Gianyar dengan mobil ambulans PMI.

Awalnya akan diperiksa di RSUD Sanjiwani, tetapi atas persetujuan keluarga, jasad korban akan diotopsi di RS Sanglah. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/