NEGARA – Warga lingkungan Samiana, Kelurahan Gilimanuk, Rabu (16/10) pagi digegerkan dengan penemuan mayat, I Wayan Dana, 69, dalam kondisi membusuk.
Korban diketahui sejak dua hari terakhir tidak terlihat keluar rumah dan bekerja, namun ternyata salah seorang tetangga melihat korban sudah tidak bernyawa.
Korban diketahui pertama kali oleh tetangganya Ni Ketut Susanti, 54, yang diminta menantu korban Kadek Sudarmini yang berada di Denpasar untuk mengecek rumah korban karena tidak bisa dihubungi.
Atas permintaan tersebut, tetangga korban mendatangi rumah korban bersama suaminya, I Wayan Suartika. “Saat baru sampai di halaman rumah mencium bau busuk,” ujar Suartika.
Karena curiga dengan kondisi korban, saksi berusaha melihat dari ventilasi jendela karena semua pintu rumah dan jendela terkunci.
Korban yang tinggal seorang diri tersebut ditemukan dalam posisi tengadah tanpa baju, handphone berada di sebelah korban dan televisi masih menyala.
Kondisi korban juga sudah membusuk. Temuan tersebut kemudian saksi laporkan ke polisi. “Karena pintu semua terkunci mencium bau yang tidak enak. Saat saya lihat korban sudah meninggal sudah bengkak,” ujarnya.
Kanitreskrim Polsek Kawasan Laut Gilimanuk Iptu I Putu Suparta menjelaskan, berdasar hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pemeriksaan luar tubuh korban oleh tim Inafis Polres Jembrana, tim medis Puskesmas Gilimanuk, korban diperkirakan sudah menunggal sejak tiga hari lalu.
“Korban ditemukan dalam kondisi meninggal diperkirakan sudah tiga hari sebelumnya,” jelas Iptu Suparta.
Dari hasil pemeriksaan juga menunjukkan bahwa mayat korban yang sudah mengeluarkan bau busuk, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.
Ada indikasi korban meninggal karena penyakit yang dideritanya. “Korban sempat mengeluhkan penyakit stroke ringan,” terangnya.
Korban diketahui berstatus duda dan mempunyai dua orang anak. Korban tinggal sendirian di rumahnya.
Kedua anaknya sudah menikah dan bekerja di luar negeri, sedangkan menantunya tinggal di Denpasar. Atas kematian korban, keluarga mengikhlaskan dan tidak menginginkan dilakukan otopsi.