DENPASAR – Hari Sungai Sedunia (World River Day) yang jatuh setiap minggu ke-4 di bulan September merupakan
momentum yang tepat untuk merapatkan barisan dalam rangka memperbaiki kondisi dan tata kelola sungai yang ada di sekitar kita.
Oleh karenanya, WWF-Indonesia dan PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) menggugah kepedulian masyarakat melakukan aksi bersama dengan komunitas
setempat untuk melakukan berbagai aksi di delapan kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Pekanbaru, Denpasar, Samarinda, dan Makassar.
Khusus di Denpasar, Bali yang dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2019 kegiatan dilaksanakan dalam bentuk diskusi konservasi (Disko),
pemutaran film tentang freshwater, water lab, ecobrick dan lain-lain dengan melibatkan Earth Hour dan Marine Buddies Bali, relawan HSBC Indonesia dan komunitas Tukad Bindu
Air adalah sumber kehidupan. Ketersediaannya merupakan hal mutlak yang dibutuhkan oleh semua makhluk hidup di muka Bumi ini.
Salah satu sumber air penting adalah sungai yang ada di sekitar kita. Sungai memiliki peran penting dalam perkembangan peradaban manusia.
Selain sebagai sumber air yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, sungai juga sebagai hal mendasar yang menggerakkan pertumbuhan sosial dan ekonomi.
Namun, saat ini kondisi beberapa sungai di Indonesia sangat memprihatinkan. Data menunjukkan bahwa kualitas air sungai di Indonesia pada umumnya berada pada status tercemar berat.
Dari 82 sungai yang dipantau pada tahun 2016 dan 2017, terdapat 50 sungai yang kondisinya relatif tidak berubah dan terdapat
18 sungai yang kualitasnya membaik, namun sebanyak 14 sungai kualitasnya memburuk (Statistik Lingkungan Hidup Indonesia, 2018).
Saat ini WWF secara global termasuk WWF-Indonesia mendorong sebuah skema pengelolaan sumber daya air yang adil secara sosial, berkelanjutan secara lingkungan dan menguntungkan secara ekonomi.
Hal ini dapat dicapai melalui proses yang melibatkan para pemangku kepentingan mencakup tindakan berbasis lokasi dan daerah tangkapan air (site and catchment-based actions) yang disebut sebagai Program Konservasi Air.
Dalam pelaksanaannya WWF-Indonesia mendapatkan dukungan penuh dari HSBC Indonesia di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar, yang mempunyai hulu di Sumatera Barat dan hilir di Riau.
Head of Corporate Sustainability PT Bank HSBC Indonesia Nuni Sutyoko menjelaskan, HSBC Indonesia memiliki perhatian yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas sungai di Indonesia.
“Kami percaya hal ini tidak hanya bernilai dalam aspek lingkungan, tapi juga dalam aspek kesidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.
Sebagai bank, ini berarti kami juga turut memstikan keberlanjutan bisnis kami. Karenanya, bersama WWF-Indonesia berkolaborasi bersama banyak pihak, lembaga,
pemerintah, hingga komunitas lokal untuk terus meningkatkan tata kelola sungai yang berkelanjutan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan daerah,” paparnya.
WWF-Indonesia sendiri sangat mengapresiasi komitmen HSBC Indonesia terhadap Program Konservasi Air yang dijalankan.
“Sejak tahun 2016 HSBC telah menjadi mitra kerja dalam pelaksaan berbagai kegiatan terkait tata kelola sungai yaitu revitalisasi kuantitas dan kualitas air,
revitalisasi fungsi hydropower, peningkatan kesadaran dan perubahan perilaku dari pemangku kepentingan, advokasi kebijakan kepada pemerintah, penelitian, dan publikasi.
Tentu saja pembelajaran dan keberhasilan jangka panjang dari kemitraan ini kami harapkan dapat mengispirasi lebih banyak pihak terutama
sektor swasta dan masyarakat sebagai garda terdepan yang memanfaatkan sekaligus menjaga sungai” tutur Irwan Gunawan Direktur Kalimantan Program, Forest, and Freshwater WWF-Indonesia.