SUKASADA – Pemerintah Kabupaten Buleleng akan menyiapkan dana hingga Rp 50 miliar untuk menata kawasan Danau Buyan.
Dana itu diharapkan bisa menata kawasan menjadi lebih baik. Penataan juga diharapkan bisa memberi dampak bagi fiskal keuangan daerah.
Saat ini pemerintah memang tengah melakukan penataan di sekitar Danau Buyan, utamanya di sekitar Pura Ulun Danu Buyan.
Areal yang biasanya terendam air pasang saat musim penghujan, kini ditimbun menggunakan tanah urug.
Rencananya lahan itu akan dimanfaatkan sebagai camping ground. Selain itu sejumlah fasilitas untuk outbond juga akan disiapkan di sana.
Hanya saja, penataan itu diperkirakan baru tuntas, paling cepat pada 2021 mendatang. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan,
dirinya telah meminta penyusunan detail engineering design (DED) penataan kawasan, yang berorientasi pada eco-tourism. “Saya minta DED ini harus selesai awal tahun 2020,” katanya.
Selanjutnya DED itu akan dijadikan acuan dalam penataan kawasan. Agus juga mengklaim akan berusaha mendapatkan alokasi anggaran penataan dari pemerintah pusat.
“Saya akan berjuang nanti di (pemerintah) pusat. Nanti Buleleng siapkan dana Rp 50 miliar. Mudah-mudahan nanti pusat bisa
mengalokasikan Rp 100 miliar ke BWS (Bali Penida) untuk penataan. Jadi ada sharing, dan penataannya lebih ke arah konservasi,” tegasnya.
Lebih lanjut Bupati Agus mengatakan, rencananya penataan akan mengarah pada konsep eco-tourism.
Nantinya akan ada rest area di sekitar Danau Buyan. Hanya saja tidak ada hotel atau penginapan yang didirikan di sana.
Selain itu di tepi Danau Buyan juga akan ditanam pohon-pohon berukuran besar. Lanskap kawasan juga akan ditata semaksimal mungkin.
Khusus untuk camping ground, rencananya pemerintah akan menggunakan lahan seluas 4 hektare yang dulu sempat dikelola Hotel Bali Handara.
“Nanti akan ditanam pohon yang besar-besar di sana. Jadi nanti di sana kita bisa berdayakan masyarakat, retribusinya juga kita bisa dapat,” tukasnya.