DENPASAR – Persoalan jumlah kapasitas tahanan yang berlebihan tentu menjadi masalah di sejumlah Lembaga Permasyarakatan (Lapas) di Indonesia, tak terkecuali di Bali.
Bahkan, di Lapas Tabanan saja misalnya, yang terpaksa sampai ngutang karena harus membeli makananan untuk para tahanan yang jumlahnya melebihi dari budget setiap bulan.
“Kapasitas cuma 40 orang tahanan dan sekarang di Lapas Tabanan ada 170 tahanan,” ujar I Putu Murdiana, Kalapas Tabanan, saat ditemui di Denpasar, Senin (21/10) siang.
Jumlah yang membengkak tersebut berimpas ke berbagai hal. Seperti anggaran makanan yang kurang, kondisi listrik, air minum, tagihan rumah sakit, dan lainnya.
“Dampak lainnya, karena banyaknya para tahanan dari batas ruangan, juga berpengaruh terhadap tingkat emosional yang tinggi dan sebagainya,” jelasnya.
Untuk anggaran makanan sebagaimana disebut diatas, juga mengalami pembengkakan sebesar Rp 120 juta per bulan.
Padahal budget anggaran membeli makanan hanya Rp 80 juta perbulan dan total anggaran setahun senilai Rp 800 juta.
Minus dong? “Ya. Makanya kami membuat surat pengakuan hutang,” pungkasnya.