33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:19 PM WIB

Fahmi Al Ayyubi Tak Sadar Hukum Lawan dengan Tiga Kartu Merah

DENPASAR – Meski telat didatangkan dari Persela Lamongan, performa Fahmi Al Ayubbi tak bisa dipandang sebelah mata.

Baik saat diturunkan sebagai starter maupun cadangan, pemain asal Pasuruan, Jawa Timur, ini, berhasil menjadi pembeda permainan.

Akselerasinya di pinggir lapangan bahkan kerap merepotkan barisan pertahanan lawan. Satu yang perlu dicatat, berkat gaya mainnya, ada beberapa pemain lawan yang harus diganjar kartu kuning maupun kartu merah oleh wasit.

Yang paling baru, Fahmi Al Ayyubi memaksa pemain Badak Lampung Aulia Hidayat mandi lebih cepat setelah diganjar kartu merah oleh wasit.

Aulia diganjar kartu merah karena melakukan pelanggaran keras kepada Fahmi. Selain Aulia Hidayat, masih ada bek tengah PSM Makassar Aaron Evans dan sang mantan yang sekarang

merapat dan menjadi kapten Kalteng Putra I Gede “Nano” Sukadana yang sudah merasakan kartu merah setelah “menghakimi” Fahmi.

Yang jelas, disaat Fahmi bermain, dia hampir selalu menjadi bulan-bulanan pemain lawan. Keuntungannya sudah jelas, target man utama

Serdadu Tridatu Ilija Spasojevic bisa leluasa dalam menempatkan posisi yang ideal ketika pemain lainnya memberikan umpan kepadanya.

Apa yang terjadi sekarang, hampir mirip dengan kasus ketika dia berseragam Laskar Joko Tingkir.

Kebebasan pelatih untuk mengobrak-abrik rumah tangga pertahanan lawan diberikan kala itu oleh Coach Aji Santoso sebagai arsitek Persela Lamongan.

“Kalau saya dari dulu di Lamongan, diberikan kebebasan bermain. Jadi bebas dribble atau apa gitu. Tapi kalau untuk menjadi pusat perhatian lawan, saya rasa tidak ya.

Pelatih (Stefano Teco Cugurra) hanya menginstruksikan kalau didepan disuruh dribble. Saya sama sekali tidak takut dengan perlakuan kasar pemain lawan. Ini kan untuk tim juga,” tegasnya.

Yang menarik adalah, pemain jebolan klub internal Persebaya Putra Surabaya (Purusa) dan Bajul Ijo ini tidak sadar jika sudah memberikan tiga kartu merah kepada tiga pemain dari tiga klub yang berbeda musim ini.

“Baru sadar saya. Pertama yang Makassar (PSM) terus Kalteng Putra. Tapi saya tidak pikirkan itu, yang pentuing berjuang untuk tim dan bekerja keras. Jangan jumawa dengan posisi Bali United sekarang,” tutupnya. 

DENPASAR – Meski telat didatangkan dari Persela Lamongan, performa Fahmi Al Ayubbi tak bisa dipandang sebelah mata.

Baik saat diturunkan sebagai starter maupun cadangan, pemain asal Pasuruan, Jawa Timur, ini, berhasil menjadi pembeda permainan.

Akselerasinya di pinggir lapangan bahkan kerap merepotkan barisan pertahanan lawan. Satu yang perlu dicatat, berkat gaya mainnya, ada beberapa pemain lawan yang harus diganjar kartu kuning maupun kartu merah oleh wasit.

Yang paling baru, Fahmi Al Ayyubi memaksa pemain Badak Lampung Aulia Hidayat mandi lebih cepat setelah diganjar kartu merah oleh wasit.

Aulia diganjar kartu merah karena melakukan pelanggaran keras kepada Fahmi. Selain Aulia Hidayat, masih ada bek tengah PSM Makassar Aaron Evans dan sang mantan yang sekarang

merapat dan menjadi kapten Kalteng Putra I Gede “Nano” Sukadana yang sudah merasakan kartu merah setelah “menghakimi” Fahmi.

Yang jelas, disaat Fahmi bermain, dia hampir selalu menjadi bulan-bulanan pemain lawan. Keuntungannya sudah jelas, target man utama

Serdadu Tridatu Ilija Spasojevic bisa leluasa dalam menempatkan posisi yang ideal ketika pemain lainnya memberikan umpan kepadanya.

Apa yang terjadi sekarang, hampir mirip dengan kasus ketika dia berseragam Laskar Joko Tingkir.

Kebebasan pelatih untuk mengobrak-abrik rumah tangga pertahanan lawan diberikan kala itu oleh Coach Aji Santoso sebagai arsitek Persela Lamongan.

“Kalau saya dari dulu di Lamongan, diberikan kebebasan bermain. Jadi bebas dribble atau apa gitu. Tapi kalau untuk menjadi pusat perhatian lawan, saya rasa tidak ya.

Pelatih (Stefano Teco Cugurra) hanya menginstruksikan kalau didepan disuruh dribble. Saya sama sekali tidak takut dengan perlakuan kasar pemain lawan. Ini kan untuk tim juga,” tegasnya.

Yang menarik adalah, pemain jebolan klub internal Persebaya Putra Surabaya (Purusa) dan Bajul Ijo ini tidak sadar jika sudah memberikan tiga kartu merah kepada tiga pemain dari tiga klub yang berbeda musim ini.

“Baru sadar saya. Pertama yang Makassar (PSM) terus Kalteng Putra. Tapi saya tidak pikirkan itu, yang pentuing berjuang untuk tim dan bekerja keras. Jangan jumawa dengan posisi Bali United sekarang,” tutupnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/