29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:23 AM WIB

Catat, Bupati Agus Minta Penyusunan DED Penataan Buyan Dikebut

SINGARAJA – Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng mempercepat penyusunan detail engineering design (DED) penataan Danau Buyan.

Dokumen itu harus tuntas pada triwulan pertama 2020. Sehingga mempermudaha proses lobi-lobi anggaran ke Kementerian Pekerjaan Umum.

Instruksi itu disampaikan Agus Suradnyana, saat memimpin rapat dengan seluruh kepala dinas di Kabupaten Buleleng, kemarin.

Rapat dilangsungkan di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng. “DED harus selesai bulan dua (Februari), paling lambat bulan tiga (Maret). Kalau arsiteknya berhasil, saya yakin Buyan bisa lebih bagus dibanding (danau) Beratan,” kata Agus.

Kepala Dinas PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya mengatakan, DED akan dibahas secara komprehensif.

Mulai dari konsep konservasi hingga konstruksi fisik. Suparta mengatakan pemerintah akan berhati-hati dalam penyusunan DED, karena ada lintas kewenangan pengelolaan danau.

Pengelolaan disebut melibatkan pemerintah kabupaten, Balai Wilayah Sungai Bali-Penida, serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.

Suparta menyebut BWS Bali Penida sebenarnya sudah memiliki perencanaan dasar. Dalam dokumen itu, BWS berencana membangun

dermaga, jogging track, melakukan penataan camping ground, serta penataan zona religi di sekitar Pura Ulun Danau Buyan.

“Nanti kita padukan juga dengan dokumen yang sudah disusun BWS. Sehingga lebih komprehensif. Perihal pendanaan, kami usulkan sharing antara

kabupaten dengan pusat. Mungkin sepertiganya dari daerah, selebihnya lewat dana APBN,” kata Suparta yang ditemui usai rapat pimpinan.

Suparta mengatakan, Pemkab Buleleng sebenarnya sudah pernah mengajukan proposal penataan Danau Buyan pada Kementerian PU.

Saat itu proposal dibawa Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Proposal langsung diserahkan pada Menteri PU Basuki Hadimuljono.

“Memang Danau Buyan ini masuk dalam danau prioritas nasional II. Mudah-mudahan nanti 2020 atau 2021, sudah ada pendanaan dari APBN untuk penataan,” kata Suparta.

Sekadar diketahui, Danau Buyan memiliki luas permukaan danau hingga 4,766 kilometer persegi. Sementara luas daerah aliran sungai mencapai 25,16 kilometer persegi.

Sejumlah permasalahan pun menghantui danau ini, mulai dari sampah domestik, sisa aktifitas perikanan, sedimentasi, pendangkalan dasar danau, tebing rawan longsor, hingga pertumbuhan gulma. 

SINGARAJA – Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Buleleng mempercepat penyusunan detail engineering design (DED) penataan Danau Buyan.

Dokumen itu harus tuntas pada triwulan pertama 2020. Sehingga mempermudaha proses lobi-lobi anggaran ke Kementerian Pekerjaan Umum.

Instruksi itu disampaikan Agus Suradnyana, saat memimpin rapat dengan seluruh kepala dinas di Kabupaten Buleleng, kemarin.

Rapat dilangsungkan di Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng. “DED harus selesai bulan dua (Februari), paling lambat bulan tiga (Maret). Kalau arsiteknya berhasil, saya yakin Buyan bisa lebih bagus dibanding (danau) Beratan,” kata Agus.

Kepala Dinas PUPR Buleleng Ketut Suparta Wijaya mengatakan, DED akan dibahas secara komprehensif.

Mulai dari konsep konservasi hingga konstruksi fisik. Suparta mengatakan pemerintah akan berhati-hati dalam penyusunan DED, karena ada lintas kewenangan pengelolaan danau.

Pengelolaan disebut melibatkan pemerintah kabupaten, Balai Wilayah Sungai Bali-Penida, serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.

Suparta menyebut BWS Bali Penida sebenarnya sudah memiliki perencanaan dasar. Dalam dokumen itu, BWS berencana membangun

dermaga, jogging track, melakukan penataan camping ground, serta penataan zona religi di sekitar Pura Ulun Danau Buyan.

“Nanti kita padukan juga dengan dokumen yang sudah disusun BWS. Sehingga lebih komprehensif. Perihal pendanaan, kami usulkan sharing antara

kabupaten dengan pusat. Mungkin sepertiganya dari daerah, selebihnya lewat dana APBN,” kata Suparta yang ditemui usai rapat pimpinan.

Suparta mengatakan, Pemkab Buleleng sebenarnya sudah pernah mengajukan proposal penataan Danau Buyan pada Kementerian PU.

Saat itu proposal dibawa Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana. Proposal langsung diserahkan pada Menteri PU Basuki Hadimuljono.

“Memang Danau Buyan ini masuk dalam danau prioritas nasional II. Mudah-mudahan nanti 2020 atau 2021, sudah ada pendanaan dari APBN untuk penataan,” kata Suparta.

Sekadar diketahui, Danau Buyan memiliki luas permukaan danau hingga 4,766 kilometer persegi. Sementara luas daerah aliran sungai mencapai 25,16 kilometer persegi.

Sejumlah permasalahan pun menghantui danau ini, mulai dari sampah domestik, sisa aktifitas perikanan, sedimentasi, pendangkalan dasar danau, tebing rawan longsor, hingga pertumbuhan gulma. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/