DENPASAR – Kericuhan nyaris terjadi saat rapat paripurna di gedung DPRD Bali kemarin. Dua anggota DPRD Bali dari Fraksi PDIP nyaris terlibat kericuhan.
Keduanya sama-sama dari dapil Karangasem, yakni Nyoman Ngurah Purwa Arsana, dan Nyoman Oka Antara.
Yang menarik, kericuhan terjadi saat rapat paripurna yang dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster. Usai sidang, Purwa melapor ke Koster. Setelah itu, Oka langsung dipanggil Koster.
“Oka tidak boleh lagi melakukan perbuatan itu, dia akan di- PAW. Dia suka bercanda, saya juga suka bercanda. Saya berani bercanda karena dia yang mendahului bukan saya.
Apa pun alasannya tidak sepatutnya dia melakukan perbuatan seperti itu. Boleh panas, tangan harus diam,” ungkap Purwa, dengan nada kesal.
Diakui Purwa, dia tidak tahu saat itu Oka mengambil gelas berisi air, tiba-tiba merembes, dan digetarkan di hadapannya.
“Saya nggak terima. Saya begini, apapun saya sampaikan dalam resmi nggak perlu dikhawatirkan seorang Oka. Saya coba bercanda sama dia. Kenapa dia takut,
percuma, saya tidak perlu takut, biar pun Pak Gubernur sebagai ketua partai, kalau Pak Gubernur berbicara benar kenapa harus marah,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack mengatakan bahwa dirinya sedang ada di Jakarta. Dia sudah mengetahui ada pertengkaran tersebut.
Di sisi lain, mantan DPRD Bali dari Karangasem Ni Made Sumiati berpesan melalui telepon kepada Dewa Jack supaya jadi penengah antara Oka dan Purwa. Karena mereka sama-sama satu Dapil.
“Saya belum tahu masalahnya. Cuma Pak Purwa minta ditemani menghadap ke Pak Ketua DPD. Karena saya di Jakarta saya suruh jalan saja duluan. Dia bilang ada insiden tadi dengan Pak Oka Antara di Sidang Paripurna,” jelasnya.
Dewa Jack pun tidak berani menerka-nerka apa masalahnya. Entah apa ada masalah sisa pemilu karena satu dapil. “Entahlah saya tidak berani menebak- nebak,” pungkasnya.