28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 19:40 PM WIB

Mengungsi dekat Sawah, Diserang Tomket, Pengungsi Alami Luka Bakar

RadarBali.com – Belasan warga Kabupaten Karangasem yang mengungsi di teras GOR Swecapura, Gelgel, Klungkung sebelah selatan, diserang Paederus Littoralis atau tomket, lebih dari sepekan.

Akibatnya, pengungsi yang dihinggapi tomket mengalami luka seperti luka bakar di beberapa bagian tubuh dan wajahnya.

Bahkan ada pengungsi yang hampir seluruh wajahnya mengalami luka bakar akibat tomket itu. Gede Karmita, warga Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem, saat ditemui, kemarin menuturkan, dia dan keluarganya mengungsi ke GOR Swecapura dan menempati teras selatan sejak Jumat (22/9).

Keesokan harinya (23/9), dia dan belasan orang yang mengungsi di tempat itu menemukan luka seperti luka bakar dan terasa perih, serta panas pada beberapa bagian tubuhnya.

Bahkan sang adik, Komang Puspa mengalami luka bakar hampir di seluruh wajahnya. “Setelah kami cari-cari penyebabnya, kami curiga sama serangga kecil panjang dengan sayap pendek yang keluar saat malam hari di tempat-tempat yang ada cahayanya. Karena kalau ada serangga itu nempel di badan saya, besoknya langsung merah dan perih kayak ini. Ternyata itu tomket katanya,” terangnya.

Setelah melihat beberapa bagian tubuhnya terdapat luka bakar, pihaknya langsung memeriksanya ke posko kesehatan yang ada di lingkungan GOR Swecapura.

Obat yang diberikan, yaitu berupa salep dan pil. Sayangnya, saat menggunakan salep, dia mengaku luka bakar tersebut malah tambah melepuh dan terasa perih.

Sehingga dia tidak lagi menggunakan salep dan hanya meminum pil yang diberikan. “Kalau gak dipakaikan salep malah cepat kering. Jadi saya gak pakai salep lagi,” katanya.

Sementara itu, untuk membasmi tomket yang sudah meresahkan mereka, dia mengaku menggunakan obat pembasmi nyamuk semprot yang dibelinya secara mandiri.

“Mau mati, tapi setiap malam pasti ada saja tomket yang datang. Kayaknya datang dari sawah,” tandasnya. 

RadarBali.com – Belasan warga Kabupaten Karangasem yang mengungsi di teras GOR Swecapura, Gelgel, Klungkung sebelah selatan, diserang Paederus Littoralis atau tomket, lebih dari sepekan.

Akibatnya, pengungsi yang dihinggapi tomket mengalami luka seperti luka bakar di beberapa bagian tubuh dan wajahnya.

Bahkan ada pengungsi yang hampir seluruh wajahnya mengalami luka bakar akibat tomket itu. Gede Karmita, warga Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem, saat ditemui, kemarin menuturkan, dia dan keluarganya mengungsi ke GOR Swecapura dan menempati teras selatan sejak Jumat (22/9).

Keesokan harinya (23/9), dia dan belasan orang yang mengungsi di tempat itu menemukan luka seperti luka bakar dan terasa perih, serta panas pada beberapa bagian tubuhnya.

Bahkan sang adik, Komang Puspa mengalami luka bakar hampir di seluruh wajahnya. “Setelah kami cari-cari penyebabnya, kami curiga sama serangga kecil panjang dengan sayap pendek yang keluar saat malam hari di tempat-tempat yang ada cahayanya. Karena kalau ada serangga itu nempel di badan saya, besoknya langsung merah dan perih kayak ini. Ternyata itu tomket katanya,” terangnya.

Setelah melihat beberapa bagian tubuhnya terdapat luka bakar, pihaknya langsung memeriksanya ke posko kesehatan yang ada di lingkungan GOR Swecapura.

Obat yang diberikan, yaitu berupa salep dan pil. Sayangnya, saat menggunakan salep, dia mengaku luka bakar tersebut malah tambah melepuh dan terasa perih.

Sehingga dia tidak lagi menggunakan salep dan hanya meminum pil yang diberikan. “Kalau gak dipakaikan salep malah cepat kering. Jadi saya gak pakai salep lagi,” katanya.

Sementara itu, untuk membasmi tomket yang sudah meresahkan mereka, dia mengaku menggunakan obat pembasmi nyamuk semprot yang dibelinya secara mandiri.

“Mau mati, tapi setiap malam pasti ada saja tomket yang datang. Kayaknya datang dari sawah,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/