DENPASAR – Bali United musim ini berpeluang untuk merengkuh dua gelar juara sekaligus. Yang pertama, Bali United senior yang hampir memastikan dri merengkuh gelar juara Liga 1 2019 hanya dengan empat kemenangan lagi.
Kedua, Bali United U-18 yang mencoba peruntungan untuk bisa merengkuh gelar juara perdana Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-18 2019.
Di kelompok umur, Bali United hanya bergantung pada U-18 saja setelah Bali United U-16 dan Bali United U-20 sudah tersingkir jauh hari sebelumnya.
Skuad asuhan I Made Pasek Wijaya tersebut hari ini akan memulai petualang barunya di babak delapan besar.
Kebetulan Serdadu Tridatu menjadi tuan rumah dengan memakai Lapangan Gelora Samudera Kuta sebagai markasnya.
Serdadu Tridatu Muda berada di grup X bersama Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, dan Barito Putera. Kebetulan juga Persebaya sudah bertemu Bali United di grup C.
Persebaya Surabaya juga berhasil lolos ke babak delapan besar dengan predikat sebagai juara grup dengan 40 poin.
Bali United sendiri bertengger di posisi runner up dengan raihan 35 poin hasil dari 10 kali menang, lima kali imbang, dan lima kali seri.
Persiapan akhir sudah dilakukan oleh Pasek Wijaya bersama sang asisten yang sebelumnya terpilih sebagai salah satu pelatih di Garuda Select, Gde Mahatma Dharma.
Hari ini, I Kadek Olin Narendra dkk akan bersua PSIS Semarang di laga perdana. Saat diwawancarai di kediamannya, Pasek Wijaya tidak mau terlalu melihat peta kekuatan PSIS.
Namun, dia tidak memungkiri jika bisa saja PSIS memberikan kejutan jika dilihat dari capaian saat EPA U-20 dimana PSIS berhasil merebut juara ketiga.
“Semua lawan berat-berat. Saya lihat, dibabak delapan besar ini peta persaingan bisa berubah,” terangnya.
Tapi pelatih yang sempat merengkuh medali perunggu di SEA Games 1989 tersebut menilai Persebaya Surabaya dan Barito merupakan tim yang cukup berat.
Dia menyebut bahwa kedua tim adalah miniatur Timnas U-19 yang berhasil lolos ke AFC Cup U19 2020. Misalnya saja di Persebaya ada sosok Muhammad Supriadi.
Di Barito Putra sendiri, adaa empat pemain Timnas U-19. Mereka ada si kembar Amiruddin Bahas Kaffah – Amiruddin Bagus Kahfi, M. Yudha Febrian, dan sang kapten David Maulana.
“Anggaplah kami bermain melawan miniatur Timnas U-19. Tapi, kami bermain di kandang sendiri. Anak-anak termotivasi lebih untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka,” ucap mantan Asisten Pelatih Bali United selama dua musim tersebut.
“Intinya mereka mau bekerja keras,” tambahnya. Ada beberapa kekurangan yang harus segera diselesaikan oleh Pasek dan jajaran pelatih lainnya.
Dalam beberapa kali uji coba menghadapi Timnas U-19 Tiongkok, Tim Pra-PON Bali, dan uji coba lainnya, masalah transisi yang menjadi kendala.
“Masih lemah. Penyelesaian akhir juga masih kurang. Dalam beberapa uji coba, banyak peluang yang tidak bisa di konversi menjadi gol.
Kami harus berjuang maksimal. Semoga kami bisa juara dan momentum pas karena Bali United Senior juga hampir juara,” tuturnya.