29.2 C
Jakarta
25 November 2024, 21:10 PM WIB

Gas Terus Keluar Perlahan Lewat Rekahan, PVMBG: Potensi Letusan Kecil

RadarBali.com – Kasubbid Mitigasi Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana mengatakan, magma di dalam perut Gunung Agung hingga saat ini terus berusaha naik menuju permukaan.

Menurut penyandang gelar doktor jebolan salah satu universitasi di Belgia itu, energi magma berasal dari gas magmatik.

 Nah, gas magmatik yang mendorong magma tersebut sepekan terakhir sudah berhasil menelusup naik ke permukaan melalui rekahan areal panas.

Secara perlahan gas keluar ke atas kawah gunung setinggi 3.142 mdpl itu. Ditegaskan Devy, jika gas tersebut terus keluar perlahan lewat rekahan maka potensi meletus kecil.

Namun, jika dorongan dari bawah tetap kuat, maka Gunung Agung bisa meletus. “Gas magmatik dari magma yang menetukan letusan. Kalau gas terus terakumulasi tekanan tinggi bisa meletus, kalau keluar perlahan tidak jadi meletus,” urainya.

Dia mengibaratkan asap (uap) yang keluar ke permukaan seperti orang sedang memasak. Munculnya uap karena suhu di bawah panas.

Pertanyaannya kemudian, seberapa lama lapisan batuan permukaan kawah bisa bertahan?

“Tidak bisa ditentukan lapisan batuan permukaan berapal lama bertahan. Tidak ada alat yang bisa mengukur seberapa kuat. Kalau ada alatnya kami sudah beli,” seloroh pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, itu. 

RadarBali.com – Kasubbid Mitigasi Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana mengatakan, magma di dalam perut Gunung Agung hingga saat ini terus berusaha naik menuju permukaan.

Menurut penyandang gelar doktor jebolan salah satu universitasi di Belgia itu, energi magma berasal dari gas magmatik.

 Nah, gas magmatik yang mendorong magma tersebut sepekan terakhir sudah berhasil menelusup naik ke permukaan melalui rekahan areal panas.

Secara perlahan gas keluar ke atas kawah gunung setinggi 3.142 mdpl itu. Ditegaskan Devy, jika gas tersebut terus keluar perlahan lewat rekahan maka potensi meletus kecil.

Namun, jika dorongan dari bawah tetap kuat, maka Gunung Agung bisa meletus. “Gas magmatik dari magma yang menetukan letusan. Kalau gas terus terakumulasi tekanan tinggi bisa meletus, kalau keluar perlahan tidak jadi meletus,” urainya.

Dia mengibaratkan asap (uap) yang keluar ke permukaan seperti orang sedang memasak. Munculnya uap karena suhu di bawah panas.

Pertanyaannya kemudian, seberapa lama lapisan batuan permukaan kawah bisa bertahan?

“Tidak bisa ditentukan lapisan batuan permukaan berapal lama bertahan. Tidak ada alat yang bisa mengukur seberapa kuat. Kalau ada alatnya kami sudah beli,” seloroh pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, itu. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/