DENPASAR – Transaksi manusia selalu berubah, mulai dari barter, penggunaan uang kertas dan logam, sampai pembayaran digital.
Hal ini membuktikan bahwa jasa keuangan merupakan salah satu industri yang paling mendapat dampak dari Revolusi Industri 4.0, ditandai dengan adanya teknologi seperti Big Data, Artificial Intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT).
Data tidak lagi bisa dianggap sebagai angka dan huruf yang mengisi tabel pelengkap laporan perusahaan.
Saat ini, banyak perusahaan berlomba-lomba untuk terjun dalam big data yang dapat memberikan insight untuk kebutuhan pengambilan keputusan.
Big data tidak hanya mencakup pengumpulan data, namun juga menganalisis data tersebut secara massal sehingga didapatkan business decision yang terpercaya.
Data sangat penting bagi day-to-day activities sebuah perusahaan. Perusahaan sangat bergantung pada data yang dikumpulkan oleh Artificial Intelligence (AI).
AI bekerja lebih efisien dalam menginterpretasikan raw data yang dimiliki perusahaan tersebut. Data membantu perusahaan untuk mengenali dirinya sendiri,
target market, strength, weakness, opportunity, dan threat dari kompetitor, serta kebutuhan-kebutuhan perusahaan untuk dapat terus berkembang.
Semakin lengkap data yang dimiliki oleh perusahaan, semakin mudah pula ia untuk membuat financial plan yang layak dioperasikan.
Kelengkapan data juga akan mempermudah perusahaan untuk menemukan investor yang tepat. Sistem pengelolaan data yang terkomputerisasi tidak mengurangi kebutuhan akan sumber daya manusia.
Nyatanya, masih dibutuhkan human-power yang mengerti cara memfilter dan mengolah unstructured problem yang ada menjadi data yang siap untuk dianalisis.
Universitas Prasetiya Mulya dengan program S1 Finance & Banking dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan profesional yang tanggap,
adaptif dan memiliki kemampuan terintegrasi dengan berbagai perkembangan bisnis dan teknologi di industri finansial masa kini.
“Saat ini, bank konvensional mulai kehilangan market-nya karena peer-to-peer lending, serta peralihan masyarakat menjadi cashless society,” jelas Aulia Nurul Huda SE MBA, Manager Program S1 Finance and Banking Universitas Prasetiya Mulya.
“Hal ini membawa uncertainty dan opportunity yang sangat besar. Oleh karena itu, kita harus terus belajar dan berinovasi untuk bisa bertahan dalam perkembangan profesi baru di dunia,” tambahnya.
Profesional di bidang keuangan dan investasi adalah ahli dalam komunitas bisnis. Untuk menjadi salah satunya, seorang individu harus memiliki berbagai keterampilan.
Di antaranya yaitu penilaian untuk menilai investasi, pengetahuan tentang ekonomi dan wawasan bisnis, analisis kritis, peramalan, kode etik dan etika yang kuat.
Belajar keuangan akan membantu membentuk kamu sebagai profesional bisnis yang kompeten. Lulusan program S1 Finance & Banking disiapkan dengan kompetensi investasi yang sangat baik dan siap untuk diterapkan bahkan sebelum kelulusan.
Pengetahuan di program S1 Finance & Banking semakin matang dengan mengacu pada sertifikasi keuangan internasional, Chartered Financial Analyst (CFA).
“Sebanyak 70% learning process kami terintegrasi dengan CFA sehingga lulusan akan fit terhadap kebutuhan profesional di bidang keuangan, bahkan di tingkat global,” ungkap Aulia.
Ia juga menambahkan bahwa fasilitas dunia professional seperti Bloomberg juga disediakan guna mendorong mahasiswa untuk dapat familiar dengan kerja di dunia profesional.
Dibimbing bersama oleh Faculty Member (sebutan untuk dosen pengajar di Prasetiya Mulya) dan praktisi, mahasiswa juga secara langsung mengerjakan proyek dari berbagai elemen dan perusahaan di bidang keuangan.
Mereka tidak hanya menerapkan pengetahuan mereka dan menutup kesenjangan antara teori dan praktik.
Dalam proses pembelajarannya, program S1 Finance & Banking memiliki kerja sama dengan lembaga keuangan terkemuka yaitu Manajemen Investasi Schroder Indonesia,
Bursa Efek Indonesia, Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, Trimegah Sekuritas, Phillip Sekuritas Indonesia, Bank Sinarmas dan Bank OCBC NISP.
Perusahaan mitra bertindak sebagai penasihat program untuk peningkatan kurikulum, kuliah tamu, penyedia magang dan mitra dalam proyek siswa.
Seiring dengan pertumbuhan pasar finansial baik di Indonesia maupun internasional, S1 Finance & Banking juga meluncurkan kelas S1 Finance & Banking berbasis internasional.
“Di kelas ini, profil perkuliahan lebih komprehensif seperti adanya proyek perintisan Fintech (Financial Technology) dan valuasi start up,” jelas Aulia.
Telusuri pembelajaran aplikatif di S1 Finance & Banking Universitas Prasetiya Mulya untuk menyiapkanmu menjadi praktisi handal di industri keuangan masa kini.
Untuk pendaftaran kunjungi prasmul.link/pendaftarans1. Pendaftaran tes seleksi Kota Denpasar akan ditutup pada tanggal 10 Desember 2019. Pelaksanaan tes seleksi pada 15 Desember 2019 di SMAK Santo Yospeh Denpasar. (rba/dit)