DENPASAR – Dua kali gempa bumi terjadi di ujung Bali selatan dan Bali utara, Rabu (20/11) kemarin. Waktunya berbeda hamper 7 jam.
Gempa memang tak terlalu dirasakan masyarakat Bali secara umum, namun menurut catatan BMKG, masing-masing gempa memiliki kekuatan yang cukup kuat.
Gempa pertama terjadi di Kuta Selatan Bali dengan kedalaman 10 Km. Gempa terjadi pada pukul 04.27 WITA dengan kekuatan 5,2 SR.
“Gempa ini tidak ada kaitannya dengan yang terjadi Buleleng beberapa waktu lalu. Beda lokasi, ini di selatan,” ujar Kabid Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar Iman Faturahman saat dihubungi radarbali.id.
Di siang harinya gempa kembali terjadi. Kali ini terjadi di Bali utara, persisnya pada pukul 13.36 Wita wilayah Buleleng diguncang gempabumi tektonik.
Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=3,0. Episenter terletak pada koordinat 8,15 LS dan 114,91 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 20 km barat daya Buleleng, Bali pada kedalaman 10 km.
Untuk jenis dan mekanisme gempabumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter,
gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat hasil interaksi sesar naik busur belakang Flores (Flores Back Arc Trust).
Berdasar laporan masyarakat, gempabumi ini dirasakan di wilayah Celukan Bawang II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Kedua gempa tidak berpotensi tsunami,” tuturnya.