33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:04 PM WIB

Terlalu Padat, Rentang Gesekan, Pengungsi Akan Didistribusi Ulang

RadarBali.com – Pengungsi Gunung Agung yang menghuni kantong-kantong pengungsian, khususnya di Kecamatan Tejakula, akan didistribusi ulang.

Pemerintah akan memindahkan beberapa pengungsi, karena konsentrasi pengungsi yang terlalu padat.

Hal itu rentan menimbulkan gesekan dengan warga setempat, karena pengungsi akan tinggal dalam waktu lama.

Kini di Kecamatan Tejakula saja, ada sekitar 15.245 orang pengungsi. Sebanyak 6.418 orang lainnya, tersebar di delapan kecamatan lain di Kabupaten Buleleng.

Sebagian besar pengungsi kini tinggal di posko pengungsian yang telah disiapkan di Desa Tembok dan Desa Les.

Khusus di Desa Tembok saja, tercatat ada 7.178 orang pengungsi. Sebanyak 48 orang diantaranya bayi, 605 orang balita, 1.552 anak sekolah, dan 956 orang lansia. Sisanya pengungsi dewasa.

Jumlah pengungsi di Desa Tembok saja terbilang padat. Berbanding lurus dengan jumlah penduduk di desa setempat, yang jumlahnya 7.000 jiwa.

Pemerintah memandang kondisi itu terlalu padat dan rentan menimbulkan gesekan antara pengungsi dengan warga setempat.

“Kami tidak ingin kepadatan pengungsi terkonsentrasi pada satu atau desa desa saja. Tapia ada persebaran yang merata, sehingga bebannya sama.

Sangat mungkin terjadi redistribusi pengungsi,” kata Ketua Tim Ketua Tim Koordinasi Penanganan Pengungsi Gunung Agung, Made Arya Sukerta.

Menurut Arya Sukerta, para pengungsi bukan hanya menetap di suatu desa selama satu atau dua pekan saja.

Mereka bisa menetap selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Apabila dibiarkan padat, maka beban yang diterima desa pengasuh akan sangat berat.

“Kami tidak mengusir. Kami pindahkan ke tempat lain, ke posko lain yang lebih lowong. Biar tidak terlalu padat.

Kasihan juga kan pengungsi berdesak-desakan di tenda. Tidurnya tidak layak. Makanya kami redistribusi ke tempat yang lebih layak,” imbuh Arya.

Konon pemerintah telah melakukan pemetaan titik-titik baru untuk menampung pergeseran pengungsi.

Rencananya pengungsi yang berada di Kecamatan Tejakula, akan disebar ke Kecamatan Kubutambahan. Apabila masih terlalu padat, akan digeser hingga ke Kecamatan Sawan.

“Sekarang tinggal melakukan sinkronisasi dan memastikan pengungsi dulu. Setelah itu membahas pergerakannya kapan, kesiapan logistik bagaimana, langsung jalan. Minggu-minggu ini lah, kami upayakan,” tandasnya.

RadarBali.com – Pengungsi Gunung Agung yang menghuni kantong-kantong pengungsian, khususnya di Kecamatan Tejakula, akan didistribusi ulang.

Pemerintah akan memindahkan beberapa pengungsi, karena konsentrasi pengungsi yang terlalu padat.

Hal itu rentan menimbulkan gesekan dengan warga setempat, karena pengungsi akan tinggal dalam waktu lama.

Kini di Kecamatan Tejakula saja, ada sekitar 15.245 orang pengungsi. Sebanyak 6.418 orang lainnya, tersebar di delapan kecamatan lain di Kabupaten Buleleng.

Sebagian besar pengungsi kini tinggal di posko pengungsian yang telah disiapkan di Desa Tembok dan Desa Les.

Khusus di Desa Tembok saja, tercatat ada 7.178 orang pengungsi. Sebanyak 48 orang diantaranya bayi, 605 orang balita, 1.552 anak sekolah, dan 956 orang lansia. Sisanya pengungsi dewasa.

Jumlah pengungsi di Desa Tembok saja terbilang padat. Berbanding lurus dengan jumlah penduduk di desa setempat, yang jumlahnya 7.000 jiwa.

Pemerintah memandang kondisi itu terlalu padat dan rentan menimbulkan gesekan antara pengungsi dengan warga setempat.

“Kami tidak ingin kepadatan pengungsi terkonsentrasi pada satu atau desa desa saja. Tapia ada persebaran yang merata, sehingga bebannya sama.

Sangat mungkin terjadi redistribusi pengungsi,” kata Ketua Tim Ketua Tim Koordinasi Penanganan Pengungsi Gunung Agung, Made Arya Sukerta.

Menurut Arya Sukerta, para pengungsi bukan hanya menetap di suatu desa selama satu atau dua pekan saja.

Mereka bisa menetap selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Apabila dibiarkan padat, maka beban yang diterima desa pengasuh akan sangat berat.

“Kami tidak mengusir. Kami pindahkan ke tempat lain, ke posko lain yang lebih lowong. Biar tidak terlalu padat.

Kasihan juga kan pengungsi berdesak-desakan di tenda. Tidurnya tidak layak. Makanya kami redistribusi ke tempat yang lebih layak,” imbuh Arya.

Konon pemerintah telah melakukan pemetaan titik-titik baru untuk menampung pergeseran pengungsi.

Rencananya pengungsi yang berada di Kecamatan Tejakula, akan disebar ke Kecamatan Kubutambahan. Apabila masih terlalu padat, akan digeser hingga ke Kecamatan Sawan.

“Sekarang tinggal melakukan sinkronisasi dan memastikan pengungsi dulu. Setelah itu membahas pergerakannya kapan, kesiapan logistik bagaimana, langsung jalan. Minggu-minggu ini lah, kami upayakan,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/