33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:13 PM WIB

Dimarahi Gubernur, Pengungsi di Hutan Jati Desa Dukuh Akhirnya Pindah

RadarBali.com – Puluhan pengungsi asal Banjar Dinas Batugiling, Desa Dukuh, yang sempat dimarahi Gubernur Bali Made Mangku Pastika karena bermukim di hutan jati, akhirnya bersedia pindah.

Mereka kini menempati sebuah pos pengungsian di tepi Jalan Raya Singaraja-Denpasar, tak jauh dari Kolam Pemandian Air Sanih. Pos itu difasilitasi pihak Desa Pakraman Yeh Sanih.

Para pengungsi, dibantu para relawan, membongkar tenda-tenda pengungsian yang telah dibangun selama sepekan terakhir.

Barang-barang para pengungsi, termasuk sembako, diboyong menggunakan mobil pikap ke pos pengungsian. Mereka juga diangkut secara bergiliran, karena kendaraan terbatas.

Tak semuanya diangkut ke pos pengungsian yang baru. Pratima milik dadia serta ternak warga, masih dititipkan di sana.

Rencananya pratima akan dipindahkan pada hari baik. Sedangkan ternak akan dibiarkan di sana.

Koordinator pengungsi, Ketut Pica mengatakan, dirinya bersedia pindah sesuai instruksi gubernur. Diakui lokasi baru lebih representative, ketimbang lokasi sebelumnya.

“Kami ikut apa kata Pak Gubernur saja. Tempatnya juga bagus, listrik ada, air lancar, dekat dengan jalan. Hanya tempat taruh ternak tidak ada.

Kami titip di tempat lama saja dulu. Nanti kalau mau kasih makan ternak, baru kami balik lagi ke sana,” kata Pica. 

RadarBali.com – Puluhan pengungsi asal Banjar Dinas Batugiling, Desa Dukuh, yang sempat dimarahi Gubernur Bali Made Mangku Pastika karena bermukim di hutan jati, akhirnya bersedia pindah.

Mereka kini menempati sebuah pos pengungsian di tepi Jalan Raya Singaraja-Denpasar, tak jauh dari Kolam Pemandian Air Sanih. Pos itu difasilitasi pihak Desa Pakraman Yeh Sanih.

Para pengungsi, dibantu para relawan, membongkar tenda-tenda pengungsian yang telah dibangun selama sepekan terakhir.

Barang-barang para pengungsi, termasuk sembako, diboyong menggunakan mobil pikap ke pos pengungsian. Mereka juga diangkut secara bergiliran, karena kendaraan terbatas.

Tak semuanya diangkut ke pos pengungsian yang baru. Pratima milik dadia serta ternak warga, masih dititipkan di sana.

Rencananya pratima akan dipindahkan pada hari baik. Sedangkan ternak akan dibiarkan di sana.

Koordinator pengungsi, Ketut Pica mengatakan, dirinya bersedia pindah sesuai instruksi gubernur. Diakui lokasi baru lebih representative, ketimbang lokasi sebelumnya.

“Kami ikut apa kata Pak Gubernur saja. Tempatnya juga bagus, listrik ada, air lancar, dekat dengan jalan. Hanya tempat taruh ternak tidak ada.

Kami titip di tempat lama saja dulu. Nanti kalau mau kasih makan ternak, baru kami balik lagi ke sana,” kata Pica. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/