DENPASAR – Publik Bali tentu masih sangat ingat bagaimana Bali United menjadi juara tanpa mahkota saat Liga 1 2017.
Saat itu, Irfan Bachdim dan kolega memimpin klasemen sementara hingga pekan ke-33 dengan raihan 65 poin setelah menumbangkan PSM Makassar di Stadion Andi Mattalatta dengan skor 0-1.
Di pekan yang sama, Bhayangkara FC sebagai rival terdekat hanya mampu bermain imbang menghadapi Mitra Kukar. Disanalah Bhayangkara mulai “bermain”.
Momo Sissoko saat itu dimainkan oleh Mitra Kukar. Bhayangkara menganggap jika Mitra Kukar memainkan pemain yang tidak sah karena SIssoko terkena larangan bermain.
Akhirnya, Komdis PSSI memutuskan The Guardian menang WO dengan keunggulan 3-0 sehingga raihan poinnya dengan Bali United sama.
Di laga terakhir, Bhayangkara yang keluar sebagai juara setelah mengalahkan Madura United dengan skor 1-3.
Dengan raihan 68 poin dan sama dengan Bhayangkara, Serdadu Tridatu tidak berhak menjadi juara karena meski memiliki keunggulan jumlah gol, Bhayangkara berhak keluar sebagai juara karena unggul head to head.
Suporter saat itu murka dengan menganggap PSSI sebagai mafia. Meski jadi juara tanpa mahkota, status The Champion layak diberikan untuk Serdadu Tridatu.
Di tahun yang sama, Bali United berhak menjadi wakil Indonesia di Liga Champion Asia dan AFC Cup.
Sekarang, mimpi suporter untuk menyaksikan tim dari Bali menggondol gelar juara di kasta tertinggi sepakbola Indonesia tinggal selangkah lagi.
Menghadapi Semen Padang hari ini, Stefano Lilipaly dkk hanya butuh hasil imbang untuk memastikan diri keluar sebagai juara Liga 1 2019.
Yup, jika berhasil meraih poin di Padang, selebrasi juara akan disiapkan oleh Manajemen Bali United dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 1 2019. Menarik ditunggu.