DENPASAR – Penangkapan 13 pelajar anggota Geng Motor di Jalan Mahendratta, Denpasar, lalu memicu riak.
Setelah menanyakan ke siswa didik dan kepolisian, pihak sekolah memastikan tidak ada anak didiknya yang terlibat geng motor.
Berita di Radar Bali.id sendiri berjudul “Bikin Resah Warga Kota, 13 Pelajar Anggota Geng Motor Ditangkap”.
Berita tersebut terbit pada Minggu (1/12). Dengan ini, redaksi Radar Bali.Id mengklarifikasi isi berita tersebut.
Bahwa tidak benar seperti yang dituliskan di tubuh berita yang menyebut bahwa salah satu anggota geng motor tersebut merupakan siswa SMP PGRI 3 Denpasar.
Penyebutan bahwa salah satu anggota geng motor adalah siswa SMP PGRI 3 Denpasar merupakan kesalahan penulisan dari redaksi.
Seharusnya siswa yang dimaksud berasal dari sekolah lain di Denpasar. Bukan dari SMP PGRI 3 Denpasar.
Hal ini juga sudah mendapat klarifikasi dari pihak sekolah yang diwakili oleh Rama Gerald Jade, selaku Staf Dokumentasi dan Publikasi SMP PGRI 3 Denpasar, Selasa (3/12) siang.
Rama Geradl menegaskan bahwa tidak ada siswa maupun siswi SMP PGRI 3 Denpasar yang ditangkap oleh Polresta Denpasar karena terlibat geng motor.
“Kami tunggu apa yang menjadi itikad baik dari perusahaan media ini untuk mengklarifikasi,” ujar Rama.
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, sebanyak 13 orang anggota geng motor diamankan di kawasan Denpasar Barat pada Minggu (1/12) dinihari oleh Polresta Denpasar.
Beberapa di antaramya merupakan pelajar SMP dan SMK di Denpasar. Bahkan satu diantaranya merupakan perempuan.
Namun tidak ada satupun dari 13 anggota geng motor tersebut yang bersekolah di SMP PGRI 3 Denpasar.
Kabag Ops Polresta Denpasar, Kompol I Nyoman Gatra, menerangkan bahwa, selain mengamankan para siswa, pihaknya juga mengamankan lima unit sepeda motor.
“Kegiatan ini dilakukan untuk deteksi dini maupun mencegah tindak kriminalitas, terutama aksi anggota geng motor yang meresahkan masyarakat Kota Denpasar saat dinihari,” terang Kompol Gatra beberapa hari lalu.
Selanjutnya, anggota geng motor yang rata-rata masih dibawah umur dilakukan pembinaan dan diberikan peringatan agar tidak melakukan tindakan kriminal yang meresahkan masyarakat.
Sedangkan sepeda motor yang mereka bawa dilakukan pemeriksaan dan pengecekan. “Kami berikan pembinaan kepada anak anak kita ini
untuk tidak berbuat kriminal dijalanan dan Polresta Denpasar secara rutin melaksanakan patroli gabungan
seperti ini untuk menekan aksi geng motor saat dini hari,” tandas perwira dengan melati satu di pundak ini.