DENPASAR – Skuad juara. Itulah yang terlihat ketika Manajemen Bali United merekrut beberapa pemain musim ini.
Tetapi banyak juga yang menyangsikan mengapa banyak pemain “uzur” yang direkrut seperti Leonard Tupamahu hingga Michael Yansen Orah.
Namun, manajemen Bali United yang merekrut Paulo Sergio langsung mengubah ekspektasi mereka.
Di awal musim, Bali United tidak terkalahkan di enam pertandingan awal dengan lima kemenangan dan satu kali hasil imbang.
Bali United bukanlah tim yang benar-benar superior. Mereka juga bisa jatuh ke bumi. Sempat terjadi fluktuasi di tengah pekan putaran pertama
ketika ditumbangkan oleh Persela Lamongan dan Barito Putera. Serdadu Tridatu mulai menunjukkan performa menanjak setelahnya.
Puncaknya terjadi saat mengalahkan Tira Persikabo di pekan ke-13 Liga 1 2019 di Stadion Pakansari, Bogor.
Disaat itulah skuad asuhan Stefano Teco Cugurra mengambil alih singgasana klasemen sementara dari Tira Persikabo setelah menang 1-2.
Meski mengalami fluktuasi besar ketika tidak pernah menang dalam lima pertandingan terhitung sejak pekan ke-24 ketika rekor kemenangan 100 persen dihentikan oleh Persela Lamongan.
Bagaimanapun, para pemain yang dianggap uzur mememiliki mental juara yang luar biasa.
Cukup banyak pemain yang sempat meraih gelar juara liga dengan klub sebelumnya ada di Bali United musim ini.
Yang menjadi puast perhatian tentu saja Paulo Sergio. Paulo dianggap sebagai pemain yang bisa mengembalikan performa terbaik Ilija Spasojevic.
Kebetulan di musim 2017 walaupun hanya bekerjasama selama setengah musim, keduanya sangat padu dan berhasil membawa Bhayangkara merengkuh gelar juara untuk pertama kalinya.
“Bukan hanya tentang Paulo dan Spaso. Kami juga ada beberapa pemain yang pernah menjadi juara. Ada Gunawan, Orah, dan Coach Yogi.
Mungkin saja mereka tahu jalan untuk menjadi juara tidak mudah. Tapi, mereka bisa memasang semangat yang tinggi kepada
semua pemain yang belum pernah juara,” ucap Coach Teco usai pertandingan kontra Semen Padang di Stadion H. Agus Salim.
Lanjut Coach Teco, Paulo dan Spaso adalah pemain yang sangat penting dalam tim. “Meski mereka berdua adalah pemain senior, tetapi di latihan mereka tetap bekerja keras.
Saya tahu chemistry mereka sudah terbentuk sejak di Bhayangkara. Pasti lebih mudah dengan hal ini,” tutupnya.
Mantan aristek Chiangrai United tersebut menambahkan, semua pemain saling percaya satu sama lain dan Coach Teco sukses menjaga kondusifitas ruang ganti yang mungkin di musim lalu sedikit amburadul.
Itulah yang membuat Bali United sukses mengunci gelar dipekan ke-30. “Semua pemain percaya dengan pelatih dan mereka percaya dengan sistem yang saya bangun,” tutupnya.