29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:30 AM WIB

Jadi Sejarah Sepakbola Bali, Coach Teco Gurau Serasa Belum Juara

Musim lalu, Persija Jakarta merayakan gelar juara Liga 1 2018 dengan meriah. Wajar saat itu Persija baru bisa melepas dahaga gelar juara setelah terakhir kalinya menjadi juara pada tahun 2001.

Kebetulan Stefano Teco Cugurra juga yang menjadi pelatihnya saat itu. Bagaimana dengan perayaan Bali United setelah meraih gelar juara musim ini?

ALIT BINAWAN, Denpasar
STADION Haji Agus Salim, 2 Desember 2019. Stadion ini sepertinya tidak akan pernah terlupakan bagi suporter Bali United, apalagi bagi semua pemain termasuk jajaran pelatih dan ofisial Serdadu Tridatu.

Di stadion ini, mereka berhasil mengunci gelar juara Liga 1 2019 dan gelar perdananya setelah terbentuk pada tahun 2015.
Ini menjadi sejarah besar bali sepakbola Bali karena pertama kalinya klub yang bermarkas di Bali bisa merengkuh gelar juara di kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia.

Saat di Stadion H. Agus Salim, para petinggi Bali United juga hadir. Mulai dari Yabes Tanuri hingga Pieter Tanuri juga hadir.
Lalu setelah juara, mau kemana? Apa yang mau dilakukan? Tentu selebrasi juara menjadi hal yang ditunggu-tunggu.

Tapi suporter juga harus menunggu hingga pekan ke-34 atau saat Bali United menghadapi Madura United di laga terakhir.
PT LIB sebagai operator Liga 1 2019 sudah mengkonfirmasi bahwa acara seremoni akan dilakukan di laga terakhir.

Bukannya dipermasalahkan oleh Teco, tetapi pelatih berusia 45 tahun tersebut menilai ada yang kurang setelah memastikan diri merengkuh gelar juara markas Kabau Sirah – julukan Semen Padang.
“Tidak ada piala ya. Sehingga belum terasa seperti juara. Mudah-mudahan di pertandingan berikutnya sudah ada piala sehingga kami bisa berselebrasi,” ucap Teco dengan bergurau.

Semoga saja keinginan ayah satu anak tersebut bisa didengar oleh PT LIB untuk membawa trofi juara ke Bali saat pekan ke-31 ketika menghadapi Persipura Jayapura.

Pun demikian dengan basis-basis suporter Bali United. Mereka semua masih terlihat tenang dan adem ayem. Belum ada pergerakan apun secara masif untuk merayakan gelar juara Liga 1 2019.

Sehari sebelum pertandingan, spanduk-spanduk dengan berbagai tulisan dengan cat semprot yang menggelitik sudah terpampang jelas di beberapa sudut jalan protokol di Denpasar.
“Ratu Bethara, Bali United juara”, dan “Aget Tanuri ke Bali. Bali United juara”. Itu hanya beberapa tulisan yang dibuat suporter di berbagai spanduk.

Mengingat pekan ke-34 baru terlaksana pada tanggal 22 Desember mendatang, tidak ada selebrasi yang berlebihan termasuk dari suporter.
Hanya dari pantauan di grup suporter yang ada di media sosial, banyak yang melakukan acara internal. Mulai dari mebaat hingga bakar ikan.

“Hari Sabtu ini, kami akan lakukan kopdar (kopi darat) sekaligus ada perayaan gelar juara dan potong tumpeng serta bakar ikan,” terang Iyan Prada Pribowo, pentolan Suporter Indonesia Pulau Bali.
Pun demikian dengan Basudewa Curva Sud. Mereka juga masih belum memikirkan perayaan juaranya seperti apa.

“Sekarang kami masih ada kegiatan sedikit di internal kami karena Bali United sudah juara. Pasti tanggal 22 Desember ada perayaan yang besar dan kami ikut terlibat,” ucap Ketua Basudewa Ketut ‘Anjelo’ Santika. (*)


Musim lalu, Persija Jakarta merayakan gelar juara Liga 1 2018 dengan meriah. Wajar saat itu Persija baru bisa melepas dahaga gelar juara setelah terakhir kalinya menjadi juara pada tahun 2001.

Kebetulan Stefano Teco Cugurra juga yang menjadi pelatihnya saat itu. Bagaimana dengan perayaan Bali United setelah meraih gelar juara musim ini?

ALIT BINAWAN, Denpasar
STADION Haji Agus Salim, 2 Desember 2019. Stadion ini sepertinya tidak akan pernah terlupakan bagi suporter Bali United, apalagi bagi semua pemain termasuk jajaran pelatih dan ofisial Serdadu Tridatu.

Di stadion ini, mereka berhasil mengunci gelar juara Liga 1 2019 dan gelar perdananya setelah terbentuk pada tahun 2015.
Ini menjadi sejarah besar bali sepakbola Bali karena pertama kalinya klub yang bermarkas di Bali bisa merengkuh gelar juara di kompetisi kasta tertinggi sepakbola Indonesia.

Saat di Stadion H. Agus Salim, para petinggi Bali United juga hadir. Mulai dari Yabes Tanuri hingga Pieter Tanuri juga hadir.
Lalu setelah juara, mau kemana? Apa yang mau dilakukan? Tentu selebrasi juara menjadi hal yang ditunggu-tunggu.

Tapi suporter juga harus menunggu hingga pekan ke-34 atau saat Bali United menghadapi Madura United di laga terakhir.
PT LIB sebagai operator Liga 1 2019 sudah mengkonfirmasi bahwa acara seremoni akan dilakukan di laga terakhir.

Bukannya dipermasalahkan oleh Teco, tetapi pelatih berusia 45 tahun tersebut menilai ada yang kurang setelah memastikan diri merengkuh gelar juara markas Kabau Sirah – julukan Semen Padang.
“Tidak ada piala ya. Sehingga belum terasa seperti juara. Mudah-mudahan di pertandingan berikutnya sudah ada piala sehingga kami bisa berselebrasi,” ucap Teco dengan bergurau.

Semoga saja keinginan ayah satu anak tersebut bisa didengar oleh PT LIB untuk membawa trofi juara ke Bali saat pekan ke-31 ketika menghadapi Persipura Jayapura.

Pun demikian dengan basis-basis suporter Bali United. Mereka semua masih terlihat tenang dan adem ayem. Belum ada pergerakan apun secara masif untuk merayakan gelar juara Liga 1 2019.

Sehari sebelum pertandingan, spanduk-spanduk dengan berbagai tulisan dengan cat semprot yang menggelitik sudah terpampang jelas di beberapa sudut jalan protokol di Denpasar.
“Ratu Bethara, Bali United juara”, dan “Aget Tanuri ke Bali. Bali United juara”. Itu hanya beberapa tulisan yang dibuat suporter di berbagai spanduk.

Mengingat pekan ke-34 baru terlaksana pada tanggal 22 Desember mendatang, tidak ada selebrasi yang berlebihan termasuk dari suporter.
Hanya dari pantauan di grup suporter yang ada di media sosial, banyak yang melakukan acara internal. Mulai dari mebaat hingga bakar ikan.

“Hari Sabtu ini, kami akan lakukan kopdar (kopi darat) sekaligus ada perayaan gelar juara dan potong tumpeng serta bakar ikan,” terang Iyan Prada Pribowo, pentolan Suporter Indonesia Pulau Bali.
Pun demikian dengan Basudewa Curva Sud. Mereka juga masih belum memikirkan perayaan juaranya seperti apa.

“Sekarang kami masih ada kegiatan sedikit di internal kami karena Bali United sudah juara. Pasti tanggal 22 Desember ada perayaan yang besar dan kami ikut terlibat,” ucap Ketua Basudewa Ketut ‘Anjelo’ Santika. (*)


Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/